Persita kini menjadi salah satu tim yang berstatus musafir pada LSI 2014. Hal tersebut sebenarnya sudah terjadi sejak tampil di Divisi Utama 2011/2012. Mulai saat itu, Pendekar Cisadane kesulitan tampil di kandang mereka, Stadion Benteng, Tangerang.
Hal itu terjadi karena setiap laga Persita berlangsung kerap terjadi bentrokan suporter, terutama saat derbi Tangerang, Persita kontra Persikota. Alhasil, panpel Persita sulit mendapatkan izin menggelar pertandingan dari pihak kepolisian.
Kondisi itu diperparah dengan munculnya fatwa haram yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang terhadap tawuran penggemar sepak bola pada awal 2012. Praktis, sudah tak mungkin lagi Persita menggelar laga kandang di Tangerang karena belum bisa menjamin pertandingan tanpa tambahan keributan suporter.
Setelah kembali ke LSI pada 2012/13, Persita menggunakan Stadion Mashud Wisnusaputra, Kuningan, sebagai kandang. Memasuki musim 2014, Persita menempati Stadion Singaperbangsa, Karawang.
Tangerang yang pernah menjadi markas dua tim elite, Persita dan Persikota, sudah berubah. Tak ada lagi pertandingan kompetisi kasta tertinggi berlangsung di kota tersebut.
Stadion Benteng yang menjadi primadona kala digunakan oleh dua tim itu sudah berbeda. Akibat tak digunakan, kini stadion Benteng terlihat tak terawat dan hanya menjadi tempat latihan untuk Cristian Carrasco dkk. Statusnya yang tak jelas antara siapa yang berhak mengelola antara manajemen Persita atau Persikota membuat tak ada pihak yang bertanggung jawab.
Sumber: Harian BOLA; Penulis: Kukuh Wahyudi
BOLA UNTUK INDONESIA - #Bangga Sepak Bola Kita
Seri Tulisan BOLA UNTUK INDONESIA - #Bangga Sepak Bola Kita
Persita (1): Tak Ingin Kapal Oleng Ditinggal Nakhoda
Persita (2): Mencari Pelatih yang Cocok dengan Pemain
Persita (3): Kursi Panas Pelatih, Faktor Non Teknis
Persita (4): Musafir, Fatwa Haram untuk Tawuran
Persita (5): Musafir, Stadion Baru Solusi Kandang 2015
Persita (6): Wawancara Giman Nurjaman 'Siap Stres'
Editor | : | Editor Eko Widodo |
Komentar