Eks pemain AC Milan, Hernan Crespo, mengaku sangat terguncang kalah di final Liga Champion 2004/05. Saking kecewanya Crespo bahkan sempat berpikir untuk mengakhiri kariernya ketika itu.
Tragedi Istanbul. Milan kalah secara tragis dari Liverpool. I Rossoneri sudah unggul 3-0 di babak pertama. Paolo Maldini (1') dan Hernan Crespo (39' & 44') membawa Il Diavolo melayang tinggi ke angkasa.
Namun, usai turun minum, awan gelap memayungi Milan. The Reds berhasil menyamakan kedudukan menjadi 3-3 dalam tempo enam menit melalui gol-gol yang dicetak Steven Gerard (54'), Vladimir Smicer (56'), dan Xabi Alonso (60').
Pertandingan pun dilanjutkan dengan pepanjangan waktu dan pada akhirnya pemenang harus ditentukan via adu penalti.
Tiga algojo Milan, Serginho, Andrea Pirlo, Andriy Shevchenko gagal. Hanya Jon Dahl Tomasson dan Ricarado Kaka yang sukses.
Sedangkan, dari kubu Liverpool, Dietmar Hamann, Djibril Cisse dan Smicer sukses dan hanya John Arne Riise yang gagal.
Skor akhir 3-2 untuk Liverpool. Milan pun mengalami mimpi terburuk sepanjang sejarah. Usai laga Crespo mengaku ingin gantung sepatu. Ia merasa kekalahan ini sangat tidak adil.
"Ketika masih kecil, saya melihat Milan di televisi, jadi ketika saya memiliki kesempatan untuk bermain di final bersama mereka dan mencetak dua gol, itu terlalu bagus untuk menjadi kenyataan," ujar Crespo.
"Kaki saya gemetar selama babak pertama. Saya berharap babak kedua berakhir dengan cepat, tapi kemudian segalanya berubah hanya dalam enam menit. Itu adalah takdir," tutur Crespo.
"Setelah kekalahan tersebut saya ingin berhenti bermain sepak bola. Saya merasa itu tidak adil bagi saya. Saya pikir apa yang terjadi adalah mustahil. Itu adalah hari di mana semuanya berjalan mudah untuk saya, tapi ketika Anda menyadari itu masih tidak cukup, saya merasa sangat ketakutan," ungkap Crespo dikutip dari football-italia.net.
Editor | : | Jaka Sutisna |
Komentar