Paul Scholes, beberapa waktu lalu pernah berujar bahwa penyebab kurang bersinarnya Juan Mata bersama Manchester United adalah lantaran pemain Spanyol tersebut bermain di posisi yang kurang ideal.
Menurut Scholes, sosok pemberi 11 gelar EPL bagi United, Mata bakal sanggup mengeluarkan kemampuan terbaiknya jika dimainkan di posisi “nomor 10” atau gelandang yang persis beroperasi di belakang striker.
Sejak merapat ke Old Trafford pada Januari silam, Mata memang lebih sering ditugaskan manajer David Moyes bermain melebar sebagai sayap kanan dalam skema 4-2-3-1. Mata juga pernah sekali ditempatkan sebagi sayap kiri oleh Moyes kala tim bersua dengan Arsenal (0-0) di pekan ke-26. Padahal
Namun, cedera yang dialami Van Persie dalam laga 16 besar Liga Champion kontra Olympiacos, membawa berkah tersendiri bagi Mata. Dengan dimainkannya Rooney sebagai striker tunggal, Mata otomatis bergeser ke posisi idealnya.
Laga pekan ke-33 kontra Newcastle, Sabtu (5/4), menjadi semacam justifikasi bagi pernyataan Scholes. Ditempatkan sebagai penyerang lubang, Mata tampil menggila. Eks pemain Valencia itu menginspirasi kemenangan telak 4-0 United atas Newcastle lewat torehan dua gol dan sebuah assist.
Hal yang menarik United selalu meraup poin sempurna kala Mata bermain di posisi "nomor 10". Saat Mata bermin di posisi idealnya setan merah sukses menggebuk Newcastle (4-0), Aston Villa (4-1), West Ham (2-0), dan Cardiff (2-0).
Editor | : |
Komentar