perusahaan lokal agar bisa eksis di pentas Divisi Utama.
Untuk urusan yang satu ini, PSS unggul selangkah dibanding saudara tuanya, PSIM. Saat berlaga di kompetisi yang dikelola PT Liga Prima Indonesia Sportindo musim lalu, sejumlah sponsor lokal berhasil digaet meski kisaran angka yang masuk tidak terlalu besar.
Apa resepnya?
“Sponsor mau masuk jika klub memiliki infrastruktur seperti stadion yang representatif. Faktor suporter juga sangat menentukan. Pertandingan dengan suporter yang memenuhi stadion tentu menarik minat sponsor. Dua modal dasar itu yang kami jual ke sponsor musim lalu,” kata Henricus Mulyono, sesepuh PSS.
Hanya, faktor kejelasan kompetisi dan kuantitas pertandingan juga berperan penting. Kompetisi Divisi Utama musim 2014, yang terbagi menjadi delapan grup, sesungguhnya menyulitkan klub menggaet sponsor.
Sumber: Harian BOLA; Penulis: Gonang Susatyo
BOLA UNTUK INDONESIA - #Bangga Sepak Bola Kita
Seri Tulisan BOLA UNTUK INDONESIA - #Bangga Sepak Bola Kita
Klub Bola di Yogya(1): Beda Hasrat PSIM dan PSS
Klub Bola di Yogya(2): Sulit Sartono Menjabat Rangkap
Klub Bola di Yogya(3): Kondisi Finansial Minimalis
Klub Bola di Yogya(4): Sponsor Masih Pontang-panting
Klub Bola di Yogya(5): Tanding Kandang Masih Kurang
Klub Bola di Yogya(6): Suporter Kembali Bertemu Sejak 2010
Klub Bola di Yogya(7): Laga Biasa, Bukan Derbi
Klub Bola di Yogya(8): PSIM 10 Tahun, PSS Tahun Lalu
Klub Bola di Yogya(9): Gagal Promosi Kasta Tertinggi
Editor | : | Editor Eko Widodo |
Komentar