Ada hal utama yang menjadi sorotan pelatih Arema Cronus, Suharno, saat timnya menghadapi Maziya S&R di leg II Piala AFC di Stadion Kanjuruhan, Selasa (1/4).
Hal itu adalah berkurangnya ketajaman lini depan Singo Edan. Di tiga laga terakhir di Piala AFC, Arema mampu mencetak lima gol, tetapi dari jumlah itu hanya satu gol yang dilesakkan striker, itu pun melalui penalti.
Sisanya dihasilkan Hendro Siswanto, Dendi Santoso, Ahmad Bustomi, dan Gustavo Lopez yang berposisi sebagai gelandang.
Suharno berharap ketika melawan Maziya dari Maladewa, barisan depan yang biasa dihuni trio penyerang Cristian Gonzales, Samsul Arif, dan Beto Goncalves bisa lebih tajam. “Kami sudah melakukan banyak pembenahan, salah satunya lini depan,” kata mantan pelatih Persiwa dan Persis Solo itu.
Pelatih asal Klaten, Jateng, itu juga meminta gelandang penyuplai bola, seperti Bustomi dan Gustavo, untuk memudahkan kerja rekannya di lini depan. Apabila kali ini kembali gagal mencetak gol melalui set-play, kepercayaan diri El Loco, Beto, dan Samsul dikhawatirkan bisa menurun.
“Kami sangat butuh bantuan dari Gustavo dan Bustomi, tapi saya juga tidak mengecilkan peran pemain lain. Semuanya harus bekerja lebih keras meski pertandingan dimainkan di kandang,” kata Suharno.
Momentum Arema untuk mengasah kembali ketajaman lini depan tim cukup terbuka di laga ini bila melihat posisi Maziya, yang berada di dasar klasemen Grup F dengan poin satu. Suharno sudah menyiapkan dua skema awal, yakni 4-4-2 dan 4-3-3.
Gol demi gol yang lahir dari para penyerang ditunggu karena tidak hanya untuk membangkitkan kembali daya gedor dan insting mencetak gol para striker. Kelahiran gol yang dibarengi dengan kemenangan dituju sebagai pengantar bagi Singo Edan lolos ke babak berikut.
SIARAN LANGSUNG
MNC TV
Selasa, 1 April
Pukul 16.00 WIB
Sumber: Harian BOLA; Penulis: Iwan Setiawan
Editor | : | Editor Eko Widodo |
Komentar