coba mencari lapangan sepak bola dengan rumput yang ideal. Jangankan impor, rumput liar pun susah tumbuh.
Persoalan paling mendasar di Batam ialah kandungan tanahnya yang bercampur dengan bauksit. Tanah akan sangat keras dan susah ditumbuhi rumput. Kalaupun hujan, lapangan masih tetap keras. Dan, menggocek bola di atas hamparan bauksit itu sangat panas!
“Iya memang sangat panas. Tapi di mana lagi kami bermain bola?” ujar salah seorang pemain klub tarkam, Kuda Putih FC.
Di Batam, stadio utama yakni Tumenggung Abdul Jamal pun kondisinya sama. Ini seharusnya menjadi perhatian pemerintah Batam. Apalagi, meski tidak ada klub yang berlaga di kompetisi profesional, perkembangan SSB di Batam cukup pesat.
Editor | : | Wiwig Prayugi |
Komentar