Sung kecil juga bermimpi menjadi pesepak bola profesional di Eropa. Kini, Park memenuhi impian dengan berseragam PSV Eindhoven (2002-05), Manchester United (2005-2012), Queens Park Rangers (2012), serta kini kembali ke PSV berstatus pinjaman dari QPR.
Park dianggap pesepak bola asal Korea Selatan yang paling sukses, tapi awal dari perjalanan kariernya juga tidak mulus. Park sempat kesulitan memenuhi mimpi lantaran sejumlah alasan, seperti postur. Ia tak mau menyerah dan kini justru menjadi inspirasi.
Sebagian kisah tersebut diceritakan oleh Park Sung-jong, ayah dari Park Ji-sung. Park Sung-jong juga menambahkan kesulitan di masa kecil buat mengejar impian menjadi pesepak bola itulah yang membuat Park Ji-sung membangun JS Foundation pada 2011.
Melalui JS Foundation, Park bisa membantu anak-anak, terutama dari Asia, memenuhi impiannya. Salah satu agenda utama JS Foundation ialah menggelar pertandingan amal bertajuk Asian Dream Cup.
Seluruh pemasukan dari laga amal ini yang nantinya disumbangkan ke berbagai organisasi demi kemajuan sepak bola untuk anak-anak di negara bersangkutan.
Vietnam menjadi lokasi perhelatan Asian Dream Cup perdana pada 2011 lalu. Thailand dan Cina menjadi negara perhelatan di dua tahun terakhir.
Saat ini, Indonesia yang menjadi negara penggelar Asian Dream Cup 2014. Jadwal laga rencananya dihelat pada Senin, 2 Juni 2014, di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Park cs. bakal melawan Indonesian All-Star. Park sendiri rencananya sudah tiba di Jakarta sehari sebelum laga.
“Park Ji-sung dan rekan-rekan pemain akan datang ke Jakarta dan menetap di sini selama 2-3 hari,” tutur Park Sung-jong pada Selasa (25/3) di acara konferensi pers Asian Dream Cup 2014 di Kuningan, Jakarta.
Editor | : | Rizki Indra Sofa |
Komentar