satunya kota yang mementaskan perseteruan 13 negara - 4 dari Eropa dan 9 dari Amerika Latin - dalam 18 partai sepanjang 28 hari itu.
Stabile, ketika itu, mengoleksi 8 gol dari 4 penampilannya, dan menjadikannya top scorer. Bandingkan dengan Cea, penyerang tim juara Uruguay yang hanya mengemas 5 gol.
Sejarah Piala Dunia mencatat, jumlah 8 gol Stabile itu adalah terbanyak ke-4, di bawah Just Fontaine (Prancis, 13, 1958), Sandor Kocsis (Hungaria, 11 gol, 1954), dan Gerd Muller (Jerman, 10 gol, 1970), dan sama dengan Da Silva (Brasil, 8 gol, 1938).
Tapi, dalam gol rata-rata, Stabile berada di urutan ke-3 dengan 2 gol per pertandingan. Ia ada di bawah Fontaine (2,16) dan Kocsis (2,2 gol).
Aksi Stabile diawali dengan hattrick saat Argentina membantai Meksiko 6-3. Lalu ketika Cili digasak 3-1, Stabile memetik dua gol, sama seperti tatkala Argentina membantai AS 6-1. Di final melawan Uruguay, ia memetik satu gol untuk melengkapi total delapan golnya.
Bagi Bola
Stabile cuma satu sisi dari sejumlah cerita menarik di Piala Dunia Uruguay 1930. Sisi lain, misalnya soal keperkasaan Uruguay, yang tak terkalahkan, dan juara. Dua tahun sebelumnya, mereka juga merebut medali emas di Olimpiade 1928.
Ada juga cerita tentang ribuan warga Argentina yang berangkat dari negerinya untuk memberikan dukungan pada Stabile dan kawan-kawan. Mereka menggunakan perahu motor, menyeberangi sungai Plate.
Yang paling menarik adalah adu pendapat tentang bola yang akan dipakai di final. Akhirnya, wasit Long John Langenus (Brasil) memutuskan bahwa bola yang digunakan berasal dari kedua negara finalis. Babak pertama dipakai bola Argentina, dan babak kedua bola buatan Uruguay.
Mungkin ada unsur magic-nya, lihat, dengan bola buatan sendiri, Argentina unggul 2-1 di babak pertama lewat gol Peucelle dan Stabile, sebelum ditipiskan Dorado.
Tapi, di babak kedua pemain-pemain Uruguay kesetanan (dengan bola buatannya). Mereka memukul balik Argentina 4-2 dengan tiga gol tambahan dari Cea, Iriarte, dan Castro. Nah!
(Penulis: Hardimen Koto, Mingguan BOLA Edisi No. 515 Minggu Pertama Januari 1994)
Editor | : | Caesar Sardi |
Komentar