Di Inggris, ternyata setelah Sabtu (30 Desember) memutar kompetisinya, hari Senin (1 Januari) meneruskan lagi laju kompetisinya. Persaingan terjadi antara Aston Villa dan Liverpool. Dua klub itu kini bertengger di tempat pertama dan kedua.
Setelah tenggelam delapan tahun, Aston Villa, klub dari kota Birmingham, mulai mengancam kedudukan Liverpool di puncak klasemen sementara Liga sepakbola Inggris. Sesudah menggasak Arsenal, Aston Villa kini mengantungi nilai 40, dua nilai di bawah Liverpool. Tapi pasukan dari Birmingham itu masih punya satu pertarungan lagi.
Bermain di kandang sendiri, minggu lalu, Aston Villa mampu menggasak Arsenal 2-1 (1-0). David Platt, kapten Aston Villa menjadi bintang dalam partai yang disaksikan sekitar 35.000 penonton itu.
Gol pembuka Aston Villa dihasilkannya setelah memanfaatkan umpan Ormondroyd. Bola bermula dari lemparan ke dalam bagi Arsenal. Tony Daley, gelandang hitam Aston Villa berhasil menghadangnya. Bola disodorkan ke arah Cowans. Tanpa membuang kesempatan, bola diangkat langsung ke jantung pertahanan Arsenal.
Ian Ormondroyd melompat dan menanduk bola ke arah Platt di sebelah kanan. Platt yang dilahirkan di Chadderton, 10 Juni 1966 ini, mengutik si kulit bundar ke kiri. Ia mengecoh dua pemain Arsenal Bould dan Dixon. Dengan satu sentuhan datar ke kiri gawang Arsenal yang dikawal Lukic, maka jebollah pertahanan lawan, 1-0. Ini merupakan golnya ke-16 untuk musim kompetisi saat ini.
Gol kedua Aston Villa, klub yang terakhir menjuarai Liga Inggris 1981, itu dihasilkan lewat tandukan kepala Derek Mountfleid setelah memanfaatkan umpan lambung Tony Daley. Sedangkan gol balasan Arsenal dicetak oleh Tony Adams.
Partai yang dipimpin wasit kawakan Inggris, Jim Ashwoth ini, berjalan cepat dan keras. Kedua tim saling mengancam gawang lawan masing-masing. Hasil imbang sebenarnya lebih adil, tapi Platt yang pernah bermain untuk Manchester United 1984-85 ini lebih mampu menyelesaikan peluang dengan baik.
Tercatat lima peluang matang diperoleh Aston Villa, sedangkan Arsenal memperolehnya tiga kali. Berkat kecemerlangan kiper John Lukic dari Arsenal dan Nigel Spink dari Aston Villa, gol lebih banyak tidak terjadi. Terlebih lagi Spink, kiper yang sudah mengawal gawang Aston Villa sejak tahun 1976. Ia mampu membendung berbagai gempuran lawan dengan lebih baik.
Peranan Spink menjadi benteng Aston Villa benar-benar diharapkan Graham Taylor, manajer klub tersebut. Hingga saat ini ia merupakan kiper yang paling sedikit kemasukan. Dari 21 penampilan klubnya ia kemasukan 20 kali. Sedangkan Bruce Grobelar dari Liverpool dan John Lukic, masing-masing sudah kemasukan 23 kali.
(Penulis: Mahfudin Nigara, Lilianto Apriadi, Mingguan BOLA No. 306, Minggu Pertama Januari 1990)
Editor | : | Caesar Sardi |
Komentar