16 Maret, juga dipakai untuk mematangkan pemain pelapis, terutama di sektor ganda putra. Semua itu untuk persiapan menghadapi perebutan Piala Thomas.
Saat ini, Tim Merah-Putih memiliki dua pasangan kelas dunia. Mereka adalah Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang berada di peringkat wahid dan Angga Pratama/Rian Agung Saputro, ranking tujuh dunia.
Sesuai tradisi menghadapi Piala Thomas, Indonesia selalu membawa tiga ganda putra. Dengan begitu, bisa dipastikan kejuaraan berhadiah total 125 ribu dolar AS yang dihelat di St. Jakobshalle, Basel, ini untuk mencari dan mematangkan para ganda pelapis.
Pada kejuaraan edisi ke-23 ini, pasangan pelapis Berry Angriawan/Ricky Karanda Suwardi dan Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira/Ade Yusuf diberi kesempatan untuk mematangkan diri. Di partai perdana, Wahyu/Ade membuat kejutan dengan menekuk unggulan ketujuh, Ko Sung-hyun/Shin Baek-choel (Korea), 21-19, 25-23.
Sementara itu, Berry/Ricky yang unggulan keenam juga bermain solid dengan menyingkirkan Raphael Beck/Ingo Kindervater (Jerman), 21-13, 21-17.
Menurut pelatih ganda putra Pelatnas Cipayung, Herry Iman Pierngadi, kejuaraan yang digelar pada tahun 1991 itu dimanfaatkan untuk menambah jam terbang pengalaman ganda pelapis. Mereka ini yang akan menjadi tulang punggung ganda putra tim Garuda.
“Dari All England, saya terus ke Swiss untuk mendampingi ganda muda untuk pelapis Hendra/Ahsan dan Angga/Rian. Ini agar regenerasi ganda putra kita bisa berjalan dengan baik. Mereka ini harus terus dimatangkan,” ujar Herry.
Sumber: Harian BOLA; Penulis: Broto Happy W.
Editor | : | Editor Eko Widodo |
Komentar