Jebolan timnas SEA Games 2013, Manahati Lestusen, dipanggil pelatih timnas senior Alfred Riedl untuk memperkuat Indonesia menghadapi Arab Saudi di Kualifikasi Piala Asia 2015 di Stadion Prince Mohamed bin Fahd, Dammam, Arab Saudi, Rabu (5/3).
Seperti apa tanggapan pemain kelahiran Ambon, 17 Desember 1993 itu atas kesempatan yang didapat? Berikut petikan wawancara Kukuh Wahyudi dari Harian BOLA dengan Manahati.
Anda dipercaya oleh Alfred Riedl bergabung di timnas senior. Apa makna pemanggilan ini dalam karier?
Hal ini di luar dugaan saya. Jarang sekali kan pemain muda seperti saya yang baru berumur 20 tahun mendapatkan kesempatan bermain di timnas senior. Pasti senang sekali. Selanjutnya saya akan lebih bersemangat lagi dalam meniti karier di sepak bola. Bila diturunkan, Anda akan bermain di partai yang tak lagi menentukan karena Indonesia sudah dipastikan tidak lolos.
Apakah ini mengurangi makna debut Anda?
Saya sama sekali tidak memikirkan hal seperti itu. Meski ini penampilan timnas yang terakhir dan sudah tidak berpengaruh, saya akan tetap memberikan yang terbaik untuk timnas. Tujuan kami bermain di timnas untuk membuat masyarakat Indonesia senang. Kami harus meraih poin pada laga nanti. Usaha maksimal akan kami lakukan untuk mencapai target itu.
Apakah sudah mengetahui kekuatan dan kelemahan Arab Saudi?
Susah mencari kelemahan mereka. Kita semua tahu mereka salah satu raja sepak bola di Asia. Rekor Indonesia bertemu dengan Arab Saudi juga tak bagus, tetapi bukan berarti kami pasrah. Sekarang kami sedang coba pelajari bagaimana bisa mengalahkan mereka.
Apa target di level timnas dan klub?
Setiap pemain tentu ingin membawa tim yang dibelanya menjadi juara, termasuk saya bersama Persebaya dan timnas.
Di timnas, yang terpenting masuk tim terlebih dulu. Setelah itu baru kami berjuang bersama-sama membangun sebuah tim yang tangguh untuk menjadi juara. Target terdekat adalah di Piala AFF 2014.
Anda bisa bermain di posisi bek tengah atau gelandang bertahan. Mana yang paling cocok?
Kalau saya sebetulnya siap ditempatkan di posisi mana saja. Saat ini saya merasa nyaman dimainkan sebagai bek. Namun, bila ada perubahan tidak menjadi masalah buat saya. Kalau pelatih menempatkan saya di salah satu posisi berarti ia percaya dengan kualitas yang saya miliki.
Apa yang masih harus diperbaiki?
Banyak yang masih harus diperbaiki, baik di dalam ataupun di luar lapangan. Saat berada di dalam lapangan saya kadang kurang serius dalam berlatih. Maklum saya masih muda, jadi hanya mau selalu main terus.
Saat di luar lapangan saya masih kurang disiplin. Saya seperti masih memakai jam karet karena sering telat. Semua itu pasti akan saya perbaiki.
Editor | : | Editor Eko Widodo |
Komentar