sertakan cabang olahraga bulutangkis ke tingkat yang lebih tinggi dan lebih luas lagi telah membuahkan hasil. Cabang tersebut akan dipertandingkan di Olimpiade Barcelona 1992. Lantas bagaimana tanggapan para pemainnya dalam menyongsong pesta olahraga multi event itu? Mengingat selama keikut-sertaan Indonesia di ajang tersebut, belum pernah sekali pun membuahkan hasil medali emas, dan peluang untuk mewujudkannya sangat terbuka di Barcelona. Berikut tanggapan Alan Budikusuma.
"Ya mudah-mudahan pemain-pemain Indonesia punya kesempatan untuk meraih medali emas di Olimpiade," lanjutnya lagi. "Sebab, yang bisa menandingi - saya bukannya sombong, memandang rendah olahraga lain - tapi satu-satunya yang bisa menandingi pemain dunia ya bulutangkis. Maksudnya, di dunia berimbanglah. Kalau cabang lain, tingkatnya kan masih kalah jauh dengan pemain negara-negara lain. Yang bisa mengimbangi, selain bulutangkis, ya tertentu saja, seperti panahan, tinju, mungkin agak susah."
Bicara soal kesempatan untuk bisa ikut di pesta olahraga akbar tersebut juara Thailand Open dan Dutch Open ini mengungkapkan keinginannya bisa ikut ambil bagian. "Tapi, kalau nggak ya... soalnya susah, peraturannya harus mengikuti beberapa kejuaraan, harus juara beberapa kali, harus dapat point berapa. Pokoknya ketat deh peraturannya."
"Semua pemain kita, saya kira, punya peluang untuk ikut," kata pemain asal Surabaya berusia 22 tahun ini tentang peluangnya.
Kesetanan
Alan juga mengungkapkan banyak lawan berat yang harus dihadapi nantinya. "Soalnya merata di seluruh dunia sekarang ini. Terutama dari Cina, Korea, dan Denmark. Apalagi Denmark, soalnya nanti mainnya kan di Eropa (Spanyol). Pemain-pemain Eropa itu, kalau main di Asia, kayaknya kepercayaannya sudah hilang sedikit karena udara panas misalnya. Tapi kalau main di Eropa, bisa kesetanan!"
Banyak pemain-pemain muda yang harus diperhatikan, seperti Wu Wenkai dari Cina, atau Thomas Stuer Lauridsen dari Denmark, juara Yunior Dunia 1988. "Mereka masih yunior, tapi tiga tahun lagi bisa jadi lawan berat."
Namun Alan juga menambahkan, saat ini bibit pemain kita lebih banyak dan dengan kemampuan merata. "Meski Cina juga punya banyak pemain muda, sekarang ini kekuatan kita sih berimbanglah," kata pemuda yang berpostur tinggi 1,78 m dan berat 71 kg.
Lalu, bagaimana Alan sendiri mempersiapkan diri menghadapi Olimpiade nanti? "Ya berusaha sekeras mungkin. Soalnya, merebut rangkingnya itu nggak gampang. Sekarang ini kalau nggak rebutan, negara-negara lain juga nggak mau kalah! Tapi siapa sih yang nggak kepengin ikut ke Olimpiade, yang pertama kali dalam sejarah?"
(Penulis: T.D. Asmadi, Ian Situmorang, Linda Wahjudi, dan Tota Tobing, Mingguan BOLA Edisi No. 306, Minggu Pertama Januari 1990)
Editor | : | Caesar Sardi |
Komentar