3.
Arema tampil menyerang sejak babak pertama dimulai. Namun, beberapa peluang gagal mereka konversikan menjadi gol.
Pada menit ketiga, sepakan Ahmad Bustomi masih melebar. Selang tiga menit kemudian, tendangan gelandang tim nasional Indonesia itu juga masih bisa diantisipasi dengan baik oleh kiper Nguyen Van Cong.
Justru Hanoi T&T yang mampu unggul lebih dulu pada menit ke-21. Bola muntah hasil eksekusi Bui Van Hieu langsung disambar Gonzalo Damian Marronkle. Skor 1-0 untuk tim tamu.
Tujuh menit setelah terjadinya gol Hanoi, Arema mendapat hadiah penalti. Sang algojo, Cristian Gonzales, sukses memperdaya Van Cong untuk menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Pada menit 33, giliran Hanoi yang mendapat penalti. Marronkle menjalankan tugasnya dengan baik sebagai eksekutor. Hanoi pun kembali memimpin 2-1. Ini menjadi gol terakhir di babak pertama.
Tertinggal satu gol memaksa Arema lebih tampil menyerang di babak kedua. Sejak peluit dibunyikan, mereka rajin meneror pertahanan Hanoi.
Gathuessy coba melepaskan tendangan keras pada menit ke-53, tapi bola masih melambung jauh di atas mistar gawang Hanoi. Tendangan Dendi Santoso pada menit ke-60 juga melenceng tipis di sisi gawang tim asal Vietnam itu.
Setelah terus menyerang, tim tuan rumah malah kembali kebobolan untuk yang ketiga kalinya. Van Quyet yang tampil apik sepanjang pertandingan, memperlebar keunggulan Hanoi lewat gol cantiknya di menit ke-89.
Sampai terdengar peluit tanda pertandingan berakhir, Arema tak mampu mengejar defisit gol. Mereka harus mengakui keunggulan Hanoi dengan skor 1-3.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Komentar