Pasangan ganda putra Markis Kido/Markus Fernaldi Gideon harus rela terhenti di semifinal All England 2014 setelah dikalahkan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Sabtu (8/3). Pasangan asal klub Jaya Raya Jakarta ini tidak putus asa dan ingin mencoba lagi tahun depan.
Meski kalah, Kido, yang dulu pernah berpasangan dengan Hendra, mengatakan banyak pelajaran yang ia dapatkan. Khususnya untuk mengenal karakter Fernaldi lebih jauh.
Kido menilai Fernaldi masih belum siap secara mental untuk menghadapi tekanan yang besar di turnamen sebesar All England. Terlebih lagi jika mendapat tekanan di lapangan.
"Ini adalah All England pertama buat Fernaldi, jadi dia masih belum siap. Andalan dia adalah smash kencang, ketika tidak mendapat kesempatan untuk itu, dia frustasi di lapangan, permainannya jadi tidak keluar. Hal ini wajar, dia kan masih muda. Semakin banyak pengalaman, dia akan lebih bisa mengontrol di lapangan,” jelas Kido kepada Badmintonindonesia.org.
Pemain spesialis ganda berusia 30 tahun itu berharap ia dan Fernaldi bisa tampil lebih baik lagi tahun depan. Gelar juara di ajang Prancis Super Series 2013 lalu dan pengalaman di All England kali ini menjadi modal penting untuk melanjutkan sukses mereka.
“Penasaran juga sih, olimpiade saja yang empat tahun sekali sudah pernah juara. Sementara All England setiap tahun diikuti malah belum pernah juara. Kami akan coba lagi tahun depan,” ucap Kido.
| Editor | : | Tulus Muliawan |
Komentar