benar dimanfaatkan duet pelatih Hartono Ruslan-Aris Budi Sulistyo untuk membenahi penampilan Harianto dkk. Dalam rentang waktu tersebut, tim pelatih menggembleng fisik dan teknik para pemain agar lebih menggigit di lanjutan LSI 2014 ini.
Fisik Pemain Membaik
Penundaan laga Persita kontra
Persik akibat erupsi Gunung Kelud dua pekan lalu benar-benar dimanfaatkan duet pelatih Hartono Ruslan-Aris Budi Sulistyo untuk membenahi penampilan Harianto dkk. Dalam rentang waktu tersebut, tim pelatih menggembleng fisik dan teknik para pemain agar lebih menggigit di lanjutan LSI 2014 ini.
“Kami harus mengoptimalkan tiap jeda libur kompetisi untuk memperbaiki tim ini. Baik diri sisi fisik, teknis, hingga psikis pemain. Terutama kekurangan fisik yang disebabkan persiapan kami yang sangat minim. Saya akui stamina anak-anak tak cukup untuk bisa bermain stabil selama sembilan puluh menit,” tutur Aris Budi.
Nah, setelah dua pekan digembleng, tampaknya kondisi anak-anak Macan Putih berangsur-angsur membaik. Mereka makin percaya diri untuk melakoni laga tunda menghadapi pasukan Arcan Iurie di Stadion Singaperbangsa, Karawang, Kamis (27/2).
“Saya telah mengamati permainan Persita, mereka punya fisik bagus. Saya tahu karakter program latihan Arcan Iurie. Karena kebetulan saya pernah jadi asisten di
Persik pada 2008 lalu. Skema permainan Iurie juga saya pegang. Tapi jujur saja, kami butuh fisik yang siap tampil total sepanjang pertandingan untuk mengimbangi kekuatan Persita,” kata Aris Budi.
Kendati begitu, Aris mengungkapkan latihan fisik yang diberikan kepada anak didiknya tidak berbentuk khusus. “Kami lebih banyak latihan fisik dengan bola. Kondisi lapangan Brawijaya yang berat setelah diguyur erupsi Kelud dengan materi pasir membuat fisik pemain ikut terbentuk. Kami juga tetap mengadakan latihan game di atas lapangan. Sehingga saat lari pun, tenaga pemain pasti terkuras. Ini bagus untuk membentuk otot mereka,” jelas Aris Budi.
Aris sempat menggembeng sesi latihan di lapangan futsal. Ia tak ingin para pemainnya kehilanga sentuhan karena terlalu banyak libur latihan. (Gatot Susetyo)
“Kami harus mengoptimalkan tiap jeda libur kompetisi untuk memperbaiki tim ini. Baik diri sisi fisik, teknis, hingga psikis pemain. Terutama kekurangan fisik yang disebabkan persiapan kami yang sangat minim. Saya akui stamina anak-anak tak cukup untuk bisa bermain stabil selama sembilan puluh menit,” tutur Aris Budi.
Nah, setelah dua pekan digembleng, tampaknya kondisi anak-anak Macan Putih berangsur-angsur membaik. Mereka makin percaya diri untuk melakoni laga tunda menghadapi pasukan Arcan Iurie di Stadion Singaperbangsa, Karawang, Kamis (27/2).
“Saya telah mengamati permainan Persita, mereka punya fisik bagus. Saya tahu karakter program latihan Arcan Iurie. Karena kebetulan saya pernah jadi asisten di Persik pada 2008 lalu. Skema permainan Iurie juga saya pegang. Tapi jujur saja, kami butuh fisik yang siap tampil total sepanjang pertandingan untuk mengimbangi kekuatan Persita,” kata Aris Budi.
Kendati begitu, Aris mengungkapkan latihan fisik yang diberikan kepada anak didiknya tidak berbentuk khusus. “Kami lebih banyak latihan fisik dengan bola. Kondisi lapangan Brawijaya yang berat setelah diguyur erupsi Kelud dengan materi pasir membuat fisik pemain ikut terbentuk. Kami juga tetap mengadakan latihan game di atas lapangan. Sehingga saat lari pun, tenaga pemain pasti terkuras. Ini bagus untuk membentuk otot mereka,” jelas Aris Budi.
Aris sempat menggembeng sesi latihan di lapangan futsal. Ia tak ingin para pemainnya kehilanga sentuhan karena terlalu banyak libur latihan. (Gatot Susetyo)
Komentar