anak sekolah tiba. Dengan begitu ia bisa sepanjang hari tinggal bersama anak-anak asuhannya di Pelatnas Asian Games, Senayan.
"Sebelumnya, kasihan juga saya melihatnya. Bolak-balik terus Senayan-Sukabumi naik bus seperti tidak ada capek-capeknya," komentar Sylvia Kuswandi, atlet anggar yang sempat bersama pelatihnya itu memperkuat tim Indonesia di arena Asian Games 1978, Bangkok.
Bolak-baliknya Mammie, begitu panggilan akrabnya di Senayan, tentu bukan hanya karena anak-anaknya yang berjumlah empat. "Soalnya, saya mengajar olahraga juga di SMA BPK Sukabumi. Tak sampai hati kalau di tinggal-tinggal," ungkap bekas si "jago pedang" yang pernah berlaga di PON III sampai PON IX dan Olimpiade Roma 1960 itu.
Memang, anak ke-3 dari 4 bersaudara keluarga almarhum pendeta S. Undap ini betah dengan dua kegiatannya di luar rumah. "Melatih dan mengajar di sekolah sama-sama menyenangkan. Tapi, dukanya mengajar juga ada, meskipun hanya sedikit," katanya. Apa? "Kalau bikin soal-soal ujian itu, lho," tambah Zus.
(Penulis: Indrie HP, Mingguan BOLA Edisi No. 117, 23 Mei 1986)
Editor | : | Caesar Sardi |
Komentar