Setiap Piala Dunia melahirkan bintangnya. Mulai dari Edson Arantes do Nascimento alias Pele yang fenomenal sampai dengan Paolo Rossi.
Michael Platini, bintang, gelandang, dan kapten Prancis, itu memang hebat. Tiga kali ia terpilih sebagai pemain terbaik Eropa. Ia membawa negerinya ke semifinal Piala Dunia 82, Juara Eropa 84, dan mengangkat Juventus ke mimbar elit Eropa melalui final berdarah melawan Liverpool di Heysel tahun lalu.
Ia memang atlet yang tak sejalan dengan Jiwa Olimpiade seperti dianjurkan Baron de Coubertin. "Begitu lama kita dibuai oleh rayuan bahwa partisipasi lebih penting dari kemenangan. Tidak. Dalam olahraga profesional, kemenangan adalah yang paling penting," katanya.
Platini telah membuktikan kata-katanya dalam tindakan. Dan wajar sekali kalau di Meksiko nanti ia juga tampil untuk menang. Untuk Prancis, maupun untuk dirinya sendiri. Dan jika kini berhasil, akan merupakan hadiah terbesar bagi ulang tahunnya ke-31 yang akan jatuh tepat pada 21 Juni.
Tapi apakah Platini satu-satunya calon? Belum tentu. Pertengkarannya dengan manajer Henri Michel bukan tak mungkin akan menjadi ganjalan. Ia adalah ujian sebelum bertanding, seperti ujian-ujian fisik yang menimpa Zico, Maradona, Rummenigge.
Saingan lain di luar para jagoan yang disebut di atas tadi memang masih banyak. Dalam kubu tim Inggris saja terdapat sejumlah kandidat maha bintang, seperti Mark Hateley, Gary Lineker, Bryan Robson, dan juga Peter Shilton, salah satu kiper terbaik dunia yang ambisinya luar biasa.
Hateley, di luar perkiraan banyak orang akan kesulitannya menghadapi hambatan alam Meksiko, ternyata tampil begitu cemerlang dalam pertandingan pemanasan di Los Angeles pekan lalu. Dua gol dicetaknya dengan gemilang ke gawang Meksiko.
Robson yang mulanya dikhawatirkan tak akan cukup fit untuk jadi starter karena cedera lututnya, belakangan juga mendekati kondisi prima. Dan Lineker pasti tak akan jauh dari prestasinya terakhir, top scorer divisi I Liga Inggris dengan 40 gol.
Daftar calon masih bisa ditarik lebih panjang. Uruguay punya Enzo Francescolli, pemain terbaik Amerika Latin 1984, Spanyol punya Emilio Butragueno, pencabik gawang yang dapat julukan El Buitre, si burung hering. Dan jangan lupa, Meksiko punya Hugo Sanchez yang dijuluki King Madrid oleh para pendukungnya, di kubu Portugal juga ada Fernando Gomes, dan Belgia punya Enzo Scifo.
Sungguh, menantikan siapa yang akan tampil sebagai maha bintang sama sulitnya dengan meramalkan siapa kelak yang akan memboyong piala berlapis emas setinggi 50 cm itu.
(Penulis: Sumohadi Marsis, Mingguan BOLA Edisi No. 117, 23 Mei 1986)
Editor | : | Caesar Sardi |
Komentar