Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Lippi Mengaku Menyesal Tinggalkan Italia pada 2006

By Jaka Sutisna - Minggu, 16 Februari 2014 | 01:40 WIB
Marcello Lippi
Getty Images
Marcello Lippi

Pelatih legendaris Italia, Marcello Lippi, bicara banyak tentang perjalanan kariernya bersama Italia. Kesuksesan dan kegagalan bagaikan dua sisi mata uang bagi Lippi. Dua hal itu selalu mengiringi kiprahnya bersama La Nazionale, namun jika ada keputusan yang paling Lippi sesali, yaitu meninggalkan tim nasional Italia usai menjuarai Piala Dunia Jerman 2006.

Marcello Lippi saat ini menjadi pelatih Guangzhou Evergrande. Bersama klub asal Cina tersebut Lippi berhasil mempersembahkan gelar domestik dan Liga Champion Asia.

Kepada harian asal Spanyol, Marca, Lippi mengaku menyesali keputusannya meninggalkan Gli Azzurri setelah memenangkan Piala Dunia 2006. Meski kemudian kembali untuk Piala Dunia 2010, Lippi menyadari situasi di timnas sudah jauh berbeda.

"Menang selalu penting. Anda bisa mengalami keberuntungan sekali, mungkin dua kali, tapi kemenangan adalah hadiah untuk kerja keras sehari-hari," ujar Lippi.

"Memenangkan gelar liga dan Piala Asia sangat memuaskan, sebanding dengan kesuksesan saya bersama Juventus. Namun, hanya satu kemenangan yang paling luar biasa dan itu adalah Piala Dunia 2006, pencapaian terbesar dalam karier saya," tutur Lippi.

"Saya memenangkan Piala Dunia dan berhenti. Itu adalah sebuah kesalahan. Seharusnya saya bertahan. Banyak pemain berpikir jika saya tetap tinggal, maka kami akan menjuarai Euro 2008. Ketika saya kembali pada 2010, situasinya sudah tidak sama lagi karena banyak pemain yang menjuarai Piala Dunia 2006 berada di akhir kariernya," ungkap Lippi.

Lippi juga menolak anggapan yang menyebutkan Italia asuhannya memainkan Cattenaccio pada 2006.

"Cattenaccio tidak ada lagi dan tak seorang pun di Italia berbicara tentang hal itu. Jika Anda melakukannya, maka itu berarti Anda mempunyai niat buruk atau salah informasi," ucap Lippi.

"Saya ingat semifinal Piala Dunia melawan Jerman. Ketika itu saya memainkan empat striker sekaligus di lapangan: Francesco Totti, Vincenzo Iaquinta, Alessandro Del Piero, dan Alberto Gilardino. Tim saya menyerang, jadi cukup bicara cattenaccio," kata Lippi.


Editor : Jaka Sutisna


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X