Jean Pierre Papin, muka baru yang jadi salah satu andalan barisan depan Prancis, datang ke Meksiko sebagai debutan Piala Dunia, dan dia sungguh beruntung. Namanya akan dikenang karena golnya yang bersejarah.
Senin lalu di Leon, dalam pertandingan penyisiban grup C melawan Kanada, ia mencetak gol tunggal Prancis yang memenangkan pertarungan David-Goliath itu, dan itulah gol ke-1.200 Piala Dunia sejak dimulai 56 tahun lalu di Uruguay.
Gol itu sendiri tidak cukup indah. Papin, yang baru berusia 22 tahun dan belum lebih dari dua kali bermain penuh untuk Prancis, memang beruntung bisa menjebolkan gawang Kanada yang selama 78 menit sore itu begitu tangguh dikawal kiper Donald.
Soalnya, justru ia tidak ikut langsung dalam penyerbuan beranting yang menghasilkan gol itu. Serangan dimulai oleh bek kanan Amaros, diolah Platini menjadi lebih matang untuk diselesaikan Stopyra, tapi tak sampai menjebolkan gawang meski kiper Donald sudah tak berdaya di luar gawangnya. Dan saat itulah Papin menyerbu untuk menanduk bola yang ditarik Stopyra ke depan gawang setinggi bahu.
Tapi, tak akan ada yang menyebut Papin sekadar pemain yang mujur. Selama pertandingan di sore yang panas itu Papin justru paling lincah dan produktif. Ia bahkan kurang dilindungi Dewi Fortuna karena sejumlah peluang emas yang diperolehnya gagal membuahkan gol, termasuk ketika gawang Kanada sudah kosong.
Kanada, di luar dugaan, sore itu memang mampu mengimbangi Prancis yang datang ke Meksiko dengan reputasi gemilang, sebagai juara Eropa maupun salah satu tim unggulan karena menjadi semifinalis dalam Piala Dunia empat tahun lalu di Spanyol. Dan, sang Goliath akhirnya memenangkan pertandingan dengan gol tunggal Papin itu.
Sampai berakhirnya Piala Dunia Spanyol, telah 1.196 gol dicetak oleh puluhan pemain dari 47 negara. Dan dalam Piala Dunia sekarang, gol Papin adalah yang keempat setelah tiga gol yang dibuat oleh Altobelli (Italia), Strakov (Bulgaria), dan Socrates (Brasil).
Altobelli dan Strakov mencetak golnya dalam pertandingan antara Italia dan Bulgaria pada hari pembukaan. Sedangkan Socrates mencetak golnya dalam pertandingan, Brasil melawan Spanyol.
Tidak ada hadiah dari FIFA maupun pengelola sepak bola lainnya untuk gol Papin yang bersejarah. Tapi, tentunya namanya akan dicatat khusus dalam buku-buku yang angka-angka pentingnya masuk dalam statistik, seperti nama-nama pemain berikut ini.
Laurent dari Prancis adalah pencetak gol pertama Piala Dunia ketika timnya mengalahkan Meksiko 4-1 pada kejuaraan dunia pertama di Uruguay 1930. Kemudian Jonasson dari Swedia mencetak gol ke-100 dalam Piala Dunia 1934, dan Wetterstroem, juga dari Swedia, mencetak gol ke-200 dalam Piala Dunia 1938.
Para pencetak gol-gol penting berikutnya: Chico (Brasil) gol ke-300 dalam Piala Dunia 1950, Lefter (Turki) gol ke-400 dalam Piala Dunia 1954, Rahn (Jerman Barat) gol ke-500 dalam Piala Dunia 1958, Jerkovic (Yugoslavia) gol ke-600 dalam Piala Dunia 1962, Bobby Charlton (Inggris) gol ke 700 dalam Piala Dunia 1966, Jairzinho (Brasil) gol ke-800 dalam Piala Dunia 1970, Yazalde (Argentina) gol ke 900 dalam Piala Dunia 1974, Rensenbrink (Belanda) gol ke-1000 dalam Piala Dunia 1978, dan Blokhin (Uni Soviet) gol ke 1.100 dalam Piala Dunia 1982.
Mungkinkah gol ke-1.300 lahir di Meksiko? Kita menunggu dengan ragu.
(Penulis: Sumohadi Marsis, Mingguan BOLA Edisi No. 119, 6 Juni 1986)
Editor | : | Caesar Sardi |
Komentar