Djibril Coulibaly menjalani debut di LSI 2014 saat Persib dijamu Persik di Kediri (12/2). Dalam laga itu, Djibril yang masuk menggantikan Tantan, langsung unjuk ketajaman dengan menyumbang satu dari tiga gol kemenangan Maung Bandung.
Kehadiran kembali Djibril memunculkan optimisme baru, terkait ketajaman di lini depan, yang selama Djibril cedera, dicap mandul. Menjamu Semen Padang di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Minggu (16/2), kontribusi eks striker Barito Putera itu kembali dinantikan.
Saat melawan Persik, Djibril hanya bermain selama 33 menit tapi mampu menghasilkan tiga tembakan tepat sasaran, sama seperti yang dilakukan Konate Makan dan menjadi yang tertinggi di antara punggawa Persib lain. Sebagai perbandingan, Konate tampil selama 90 menit.
Padahal, Djibril berujar penampilannya belum 100 persen pascacedera. “Kondisi saya belum pulih benar setelah istirahat cukup lama. Saya senang jika mendapat kesempatan bermain sebagai starter, tapi semua tergantung pelatih,” ujarnya.
Pelatih Semen Padang, Jafri Sastra, mengakui secara individu para pemain Persib, termasuk Djibril, memiliki keahlian di atas tim lain. Tidak hanya mengandalkan kebintangan pemain, kolektivitas permainan racikan pelatih Djadjang Nurdjaman itu ikut disebut Jafri berpotensi menyulitkan timnya.
RCTI
Persib vs Semen Padang
Minggu, 16 Februari, Pukul 15.30 WIB
Sumber: Harian BOLA; Penulis: Budi Kresnadi, NF-1, NF-2
Editor | : | Editor Eko Widodo |
Komentar