Real Madrid memainkan 24 partai secara beruntun sejak kalah dari Atletico Madrid pada 1999/00. Hasilnya selalu positif alias tak pernah kalah, sampai kemenangan Atleti di final Copa del Rey 2013.
Atletico Madrid kontra Real Madrid, pertemuan tim dengan sistem pertahanan terbaik kontra tim bermodal penyerangan terwahid di La Liga.
Madrid bisa jadi mengalahkan Atletico soal ketajaman (71 gol berbanding 59), tapi kubu tuan rumah unggul ketangguhan lini belakang (kebobolan 19 gol berbanding 24).
Bukan hanya itu, nyaris di segala aspek, pertahanan Atletico jauh lebih bagus ketimbang Madrid. Atletico bahkan memiliki beberapa rekor terbaik liga, seperti gawang yang paling sering steril (12 kali) atau paling minim menelan tendangan terarah (2,64 per laga).
Kini situasi bak berkebalikan. Seusai jeda, Madrid pun menjalani peningkatan signifikan. Mereka hanya kebobolan empat gol dalam 15 laga sepanjang 2014, dengan 12 laga di antaranya gawang tetap steril. Wajar jika kiper Atletico, Thibaut Courtois, yakin duel bakal ditentukan oleh kuatnya lini belakang.
“Kuncinya pada siapa yang bertahan lebih baik, lebih rapat, dan konsentrasi penuh sepanjang laga,” kata Courtois di Marca.
Sumber: Harian BOLA; Penulis: Rizki Indra Sofa
Editor | : | Editor Eko Widodo |
Komentar