Derby della Mole meninggalkan polemik. Ulah suporter Juventus mengungkit tragedi Superga membuat sejumlah pihak sakit hati. Salah satunya adalah pemain legendaris Italia dan Internazionale, Sandro Mazzola, yang ayahnya, Valentino Mazzola, ikut menjadi korban peristiwa memilukan sepak bola Italia tersebut.
Skuat Torino yang ketika itu terkenal dengan sebutan Grande Torino tewas akibat kecelakaan pesawat pada 4 Mei 1949. Pesawat yang ditumpangi skuat Torino saat itu menabrak bukit Superga yang terletak di perbukitan sekitar Kota Turin. Satu generasi terbaik Torino dan Italia tewas.
Dalam Derby della Mole akhir pekan lalu, fan Juventus menggunakan tragedi menyakitkan itu sebagai bahan ejekan untuk Torino. Alhasil, Juventus didenda 25 ribu euro oleh Komisi Disiplin.
Namun, menurut Sandro Mazzola, hukuman itu terlalu ringan mengingat apa yang dilakukan fan Juventus adalah mengejek orang yang sudah mati. Mazzola menilai, Juventus seharusnya dihukum tak boleh menggelar laga kandang di Juventus Stadium selama setahun!
"Saya katakan, stadion harus ditutup selama satu tahun, bahkan mungkin selamanya. Hanya di Italia hal semacam ini terjadi," ujar Mazzola.
"Saya marah karena Komisi Disiplin hanya menghukum Juventus dengan denda senilai 25 ribu euro. Ini konyol dan memalukan," tutur Mazzola.
Meski demikian, Mazzola tidak menyalahkan direksi Juventus atas peristiwa tak pantas tersebut.
"Perlu digarisbawahi, direksi Juventus tidak ada hubungannya dengan ini. Kita harus menghukum mereka yang telah memasang spanduk menyakitkan tersebut. Begitu juga mereka yang membiarkan hal semacam itu terjadi tanpa melakukan teguran." ungkap Mazzola kepada Radio Kiss Kiss.
Il Grande Torino dianggap salah satu tim terbaik dalam sejarah sepak bola. Tim tersebut berhasil memenangkan lima Scudetto secara beruntun dan menjadi penyumbang sebagian besar skuat tim nasional Italia ketika itu.
Editor | : | Jaka Sutisna |
Komentar