Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Piala Liga: Makin Baik, Tapi Sepi Penonton

By Caesar Sardi - Jumat, 21 Februari 2014 | 17:00 WIB
Zulkarnaen Lubis (kiri) gelandang Tiga Berlian, lolos dari sergapan dua bekas rekannya yang hijrah ke Pelita 86, Mundari Karya dan Elly Idris (terjatuh). Dalam pertemuan itu, kedua klub berbagi angka sama 1-1.
Dok. Mingguan BOLA
Zulkarnaen Lubis (kiri) gelandang Tiga Berlian, lolos dari sergapan dua bekas rekannya yang hijrah ke Pelita 86, Mundari Karya dan Elly Idris (terjatuh). Dalam pertemuan itu, kedua klub berbagi angka sama 1-1.

Makin baik, makin bergairah. Itu kesan pertama yang tampil sejak berlangsungnya Turnamen Piala Liga II, 19 April lalu. Dari enam pertandingan di wilayah Barat dan dua di wilayah Timwr, seluruhnya berjalan cukup menawan.

Paling tidak menyegarkan hati untuk kondisi sepakbola yang sedang suram ini. Tapi sayang, minat penonton masih tetap berkurang.

"Dari sektor keuangan, kami memang sedih. Tapi dari sektor mutu, saya benar-benar tidak menduga begitu baik," kata Andi Darussalam, sekretaris Liga Galatama. "Ini bukan lantaran saya orang Liga, tetapi masyarakat pun tahu hal itu. Ini juga merupakan bukti bahwa kami memang pantas seperti yang diidamkan dalam PPSN (Pola Pembinaan Sepakbola Nasional) di mana jalur Galatama dikatakan sebagai puncak preatasi," sambung manajer Makassar Utama ini.

Ungkapan itu memang tidak berlebihan. Di wilayah Barat, persaingan dan saling kejar terjadi dengan ketatnya. Bahkan hingga hari ketiga, persaingan tiga klub, yakni: Pelita 86, Semen Padang, dan Tiga Berlian, masih terus berlangsung. Sementara di wilayah Timur, Perkesa di luar dugaan berhasil menahan Arseto 1-1. Sedangkan Makassar Utama melangkah ringan, setelah menyikat Niac Mitra 1-0.

Terbuka

Di luar dugaan, Pelita 86, klub baru hadir dengan mantap. Dari tiga penampilannya, klub milik Abu Rizal Bakrie ini sudah mengantungi 7 poin lewat 2 kali menang dan 1 seri. Sementara Semen Padang, kuda hitam dari gunung Indarung meraih 6 poin melalui dua kemenangan. Sedangkan Tiga Berlian, klub juara kompetisi Liga baru meraih 4 poin, setelah menang satu kali dan seri sekali.

Namun persaingan untuk maju ke semi-final, masih tetap terbuka bagi ketiganya. Bahkan Tiga Berlian meskipun baru meraih 4 poin, kelihatannya lebih mantap, dalam melangkah. Ini terbukti dengan produktifitasnya dalam mencetak gol. Pada pertarungan kedua melawan Warna Agung, klub milik H. Syarnubi Said ini mampu mencetak empat gol. Bahkan jika para pemain lebih tenang sedikit, gol bisa lebih banyak lagi.

Di wilayah Timur, belum bisa dilihat karena masing-masing klub baru turun untuk pertama kalinya. Tetapi di luar dugaan, juara bertahan Arseto gagal memetik kemenangan. Namun bukan berarti pasukan Danurwindo itu menurun prestasinya, melainkan sudah menjadi kebiasaan klub Solo itu, lambat start. Dalam turnamen pertama di Ujungpandang, Arseto juga tidak meyakinkan di babak penyisihan.

Wasit

Ketat dan bagusnya seluruh pertarungan, sedikit terganggu lantaran sikap wasit yang kurang baik. Hal ini terasa ketika Tiga Berlian melawan Pelita 86 dan Semen Padang melawan Warna Agung. Wasit John Charles dan Budi Riyadi tidak mampu mengimbangi jalannya pertandingan. Banyak kesalahan yang mereka lakukan sehingga menimbulkan gelombang protes. Beruntung para pemain, pembina, dan penonton masih mampu menahan emosi.

Syamsuddin Haddade, ketua komisi perwasitan kepada BOLA mengakui kedua anak asuhnya itu tidak sigap. "Mereka sudah mengaku keliru dan saya sudah juga memberi penjelasan," katanya.

Namun demikian, sekali lagi wasit bisa menjadi senjata paling fatal jika tidak bersikap tegas dan berani. Juga kekuatan fisik, merupakan syarat mutlak untuk memimpin turnamen ini. Tempo tinggi dan teknik tinggi menjadi ciri tersendiri dalam turnamen kali ini, hendaknya bisa diimbangi korps baju hitam itu.

(Penulis: Mahfudin Nigara, Mingguan BOLA Edisi No. 133, 25 April 1986)


Editor : Caesar Sardi


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X