Mauroy. Tugas berat untuk tuan rumah. Lyon adalah tim paling bagus usai jeda kompetisi dengan raihan 15 poin dari enam laga terakhir di liga.
Pelatih OL, Remi Garde, selalu menduetkan dua striker tertajamnya: Alexandre Lacazette (13 gol liga) dan Bafetimbi Gomis (10). Bek tengah Lille, Simon Kjaer, memang mengaku khawatir, tapi ia percaya diri bisa mengatasinya.
“Melihat sistem permainan OL, yang memakai dua striker, saya harus melipatgandakan konsentrasi dan lebih sering berduel satu melawan satu. Meski begitu, pendekatannya tak akan berbeda dari kondisi ketika melawan tim lain,” kata Kjaer di Foot01.
“Sangat penting untuk tak kalah di pertandingan bertipe seperti ini. Jika menang, kami bisa meninggalkan OL lebih jauh walaupun sebetulnya hasil akhir pertandingan belum bisa menggaransi apa pun,” ucap bek asal Denmark itu.
Kewaspadaan Kjaer seharusnya sangat beralasan. Keseriusan Garde menghadapi laga ini terlihat dari tim yang ia turunkan di partai melawan Chornomorets di leg I babak 32 besar Liga Europa (20/2). Meski berlaga di markas lawan, Garde memasang para pemain pelapis dan pemain muda.
Pemain inti yang dipasang sejak awal hanya bek Milan Bisevac. Total 11 pemain di lapangan bahkan cuma pernah 60 kali menjadi starter. Duo Lacazette maupun Gomis juga tak dibawa ke Ukraina. Dengan kondisi seperti itu pun Lyon masih sanggup mencuri hasil positif 0-0.
B Channel
Lille vs Lyon
Senin, 24 Februari; Pukul: 03.00 WIB
Sumber: Harian BOLA; Penulis: Rizki Indra Sofa
Editor | : | Editor Eko Widodo |
Komentar