Usaha FIA untuk terus meningkatkan daya tarik F1 yang melemah belakangan ini membuat mereka lebih kompromistis dalam mengeluarkan peraturan yang sedikti dimodifikasi demi daya tarik.
Aksi pebalap membuat “donat”, berputar berulang kali di trek sehingga tapak ban menjadi panas dan terbakar serta membentuk lingkaran ala donat, untuk merayakan kemenangan kini diperbolehkan FIA.
Dalam pasal 43, ayat 3 yang mengatur prosedur pascabalapan dinyatakan bahwa pebalap yang memenangi lomba dimungkinkan “melakukan aksi perayaan” sebelum mencapai parc ferme, area parkir mobil F1, asalkan tindakan perayaan itu “dilakukan dengan aman dan tidak membahayakan pebalap atau petugas lomba,” “tidak merusak kondisi mobil yang belum dicek pascabalapan, dan “tidak mengganggu upacara di podium.”
Kelonggaran ini penting sebab tahun lalu, saat Sebastian Vettel melakukan aksi donat di Sirkuit Internasional Buddh di GP India setelah memastikan gelar menjadi juara dunia F1 ke empat kali secara beruntun, ia diganjar denda 25 ribu pound, apalagi ia melakukannya di depan tribun utama, atau trek lurus start dan finis, demi menyambut apresiasi penonton.
Vettel mengulangi aksi membakar karet itu seminggu kemudian di GP Abu Dhabi, cuma kali itu pebalap Jerman tersebut melakukannya di arena run off, sebelum mobilnya dibawa kembali ke parc ferme.
Meski diberi izin, tak semua pebalap akan melakukannya. Pembatasan mesin, dan kemungkinan girboks terganggu, jika sering melakukan aksi itu akan menjadi pertimbangan pebalap dan juga tim.
Editor | : | Fajar Mutaqin Ahmad |
Komentar