Steven Gerrard dikenal sebagai gelandang yang memiliki ofensivitas tinggi. Koleksi 104 gol di pentas EPL adalah buktinya. Namun, di bawah arahan Brendan Rodgers, Stevie G “dipaksa” untuk bermain lebih ke belakang.
Jika menilik performa Gerrard dalam duel derbi Merseyside kontra Everton, dirinya boleh dibilang sukses dalam menjalani posisi barunya tersebut. Selain tampil oke dalam mendarahi lini tengah The Reds, Gerrard juga turut menyumbang gol.
“Saya mengirim pesan kepada Gerrard sekitar pukul tiga pagi hanya untuk mengatakan bahwa penempatan posisinya sungguh luar biasa. Sebuah penampilan yang menunjukkan bahwa dalam beberapa tahun ke depan, ia akan menjadi salah satu deep-lying playmaker terhebat di Eropa,” kata Rodgers kepada Talksport.
Namun, jika dibandingkan dengan pemain lain di posisi serupa, kinerja Gerrard sebenarnya belum bisa dikategorikan luar biasa. Seorang deep-lying playmaker jempolan semodel Sergio Busquets, Xabi Alonso, atau Andrea Pirlo rata-rata mampu melepas 60 lebih operan per laga.
Dalam empat laga teraktual, Gerrard hanya mencatat rataan 48, 25 umpan per gim dengan akurasi 76, 25 persen. Torehan tersebut bahkan masih kalah dibandingkan gelandang Everton, Gareth Barry, yang dalam empat laga terakhir mencatat rataan umpan per laga sebanyak 91,5 dengan akurasi sebesar 85 persen.
Editor | : |
Komentar