21. Karena itu mereka mempersiapkan tim junior lebih awal untuk mengikuti ajang Liga Super Indonesia U-21 yang bakal diputar 15 April-30 Oktober mendatang.
Mulai kemarin hingga akhir bulan ini pembentukan tim U-21 dimulai lewat proses seleksi. Tak tanggung-tanggung, sosok striker legendaris Arema Cronus Singgih Pitono (46) ditunjuk langsung untuk menyeleksi para pemain dari Malang dan sekitarnya. Rencananya, jika tim sudah terbentuk manajemen akan menganggat Singgih sebagai pelatih kepala tim U-21 menggantikan mantan pemain Arema Cronus lainnya Claudio de Jesus.
”Singgih punya nama besar dan pengalaman sebagai pemain dan pelatih tim junior. Karena sekarang dia juga melatih Akademi Arema di Tulungagung,” kata Fuad Ardiansyah, Manajer Tim Arema Cronus U-21.
Ketika jadi pemain Arema (dulu Arema Malang), Singgih pernah membawa gelar juara Galatama 1992/1993 ke Malang. Tak hanya itu, dia juga jadi top skor Galatama dua musim beruntun. Yaitu tahun 1991/1992 dan 1992/1993.
Diharapakan, tangan dingin Singgih bisa membuat Arema Cronus U-21 jadi juara dan bisa jadi supplier regenerasi pemain di tim senior. Karena musim lalu, tim Singo Edan Licek, julukan Arema Cronus U-21 gagal total di kompetisi LSI U-21. Mengingat tim ini musim lalu gugur di babak penyisihan grup pertama. ”Saya sangat tersanjung bisa kembali ke Arema. Dan saya akan berusaha memenuhi target dari manajemen,” kata Singgih.
Editor | : | Kukuh Wahyudi |
Komentar