Beberapa jam setelah gunung Kelud meletus, pengelola bandara Juanda Surabaya PT Angkasa Pura menutup seluruh aktivitas penerbangan dari dan ke Surabaya. Akibatnya, tak sedikit orang yang tak bisa meninggalkan Surabaya atau daerah lain di Jawa Timur, salah satunya adalah pemain Persik Tamsil Sijaya.
Pemain asal Makassar ini harus mengurungkan niatnya untuk pulang kampung ke Makassar karena terkendala masalah tersebut. “Tidak ada satu pun maskapai yang menjual tiketnya. Mau tak mau saya tetap bertahan di mes,” kata adik sepupu pemain PSM sekaligus eks gelandang timnas, Syamsul Chaerudin itu.
Untuk mengusir kesepian, Tamsil pun hanya bisa melakukan komunikasi dengan keluarganya di Makassar dan teman-temannya di kampung via telepon selular dan jejaring sosial. Maklum, di mes Persik ia hanya tinggal bertiga dengan Rendi Saputra dan Miftahul Huda, sementara pemain lainnya pulang kampung.
Editor | : | Fahrizal Arnaz |
Komentar