lama larut dalam kesedihan. Setelah kalah dari Surabaya Fever pada laga hari pertama, Sritex Dragons menebusnya dengan menundukkan Merah Putih Predators Jakarta, 60-57, dalam lanjutan Speedy WNBL Indonesia 2013-2014 Seri II Solo di Sritex Arena, Kamis (13/2).
Bermain di kandang sendiri, Sritex Dragons langsung tancap gas sejak tip-off. Yulindawati dan Marjorice Fedora Tsarine Singgih tampil impresif dalam laga ini. Kedua pemain yang sama-sama memiliki panggilan Jojo ini tampil paling produktif bagi Sritex. Yulindawati memimpin dengan donasi 15 poin dan 7 rebound. Disusul oleh Marjorice dengan tambahan 14 poin, 7 rebound, dan 6 assist.
Selain duo Jojo, kontribusi penting juga datang dari pemain lainnya. Lusia Puspitasari, salah satunya. Shooting guard berusia 25 tahun ini nyaris double-double, lewat sumbangan 9 poin dan 9 rebound. Disusul oleh Maharani Adhipuspitasari lewat sumbangan 8 poin, serta Cindy Angelia yang mengemas 7 poin, 6 assist, dan 5 rebound.
”Kali ini anak-anak bermain sebagai tim. Tidak egois atau main sendiri-sendiri seperti pada game sebelumnya lawan Fever,” ujar Pek King Dhay, head coach Sritex Dragons. ”Defense anak-anak juga lebih baik,” sambungnya.
Sebaliknya, Merah Putih Predators yang sehari sebelumnya bermain impresif, kali ini tampil di bawah performa terbaiknya. ”Start kami lambat. Anak-anak mungkin kecapekan setelah pada laga sehari sebelumnya tampil habis-habisan lawan Sahabat (Semarang),” ujar Jacky I. Hatta, head coach Merah Putih.
Hanya Hanum Fasya yang tetap tampil prima dalam game ini. Shooting guard yang baru memperkuat timnas basket putri di SEA Games 2013 Myanmar ini mengganas dengan menceploskan 28 poin, 7 rebound, dan 5 assist. Ini adalah rekor poin tertinggi dalam satu game sepanjang karirnya di WNBL Indonesia.
Sumber: Rilis NBL Indonesia
| Editor | : | Editor Eko Widodo |
Komentar