0 atas Sriwijaya FC, Minggu malam (9/2).
Sekitar 1.000 orang Aremania hadir di stadion. Pemandangan serupa bisa tersaji saat Arema melakoni laga away kedua musim ini lawan Persita di Stadion Singaperbangsa, Karawang Kamis (13/2).
Itu sebabnya suporter tim asal Malang itu dikenal dengan slogan ’Tidak ke Mana-Mana, tapi Ada di Mana-mana’. Artinya Aremania yang mendampingi tim saat away tidak hanya berasal dari Malang, tapi juga berasal dari kota setempat.
Muhammad Zaenuddin Yusrin alias I’in, salah satu koordinator Aremania Malang yang tur ke Palembang dan Karawang, mengakui hampir semua kota selalu ada komunitas Aremania. Terutama kota yang memiliki tim sepak bola profesional, mulai dari Sumatra sampai Papua.
”Komunikasi Aremania di Malang dengan yang di luar kota sangat solid. Makanya ketika kami tur, justru Aremania di tempat tujuan seakan jadi tuan rumah. Mereka sediakan jamuan untuk tim dan Aremania yang datang dari Malang,” kata I’in.
Faktor yang membuat Aremania eksis di luar daerah tak lain karena hanya Arema yang bisa mempersatukan mereka di perantauan. Bisa dikatakan orang Malang dasarnya memang gila bola dan pencinta Arema. Setiap kali bertemu sesama orang Malang di luar kota, bahasan utamanya tak lain adalah perkembangan tim Arema.
Fanatisme tak hanya ditunjukkan Aremania di perantauan dalam negeri, tapi juga luar negeri. Spanduk berbau Arema kerap terlihat di sejumlah laga sepak bola internasional level atas.
Sumber: Harian BOLA; Penulis: Fahrizal Arnas, Ario Yosia, NF-3
Editor | : | Editor Eko Widodo |
Komentar