Sebanyak 40 pelatih usia muda mendapat kesempatan berharga saat mengikuti pelatihan dalam sebuah rangkaian program bertajuk Fans Bersatu hasil kerja sama produsen sampo Head and Shoulders dengan FC Barcelona di Kompleks Pertamina, Simprug, Selasa (18/2).
Tak hanya mendapat paparan materi, pelatih yang berasal dari Asiop Apacinti, Villa 2000, dan Badan Liga Junior Indonesia itu juga langsung mendapat kesempatan untuk praktik di lapangan.
Dua perwakilan Barcelona yang berbagi ilmu adalah Xavier Asensi Brufau (Manajer Direktur APAC Barcelona) dan Carlos Martines (Direktur Sekolah Sepak Bola Barcelona di Singapura). Mereka membocorkan cara melatih pemain muda di La Masia, akademi sepak bola Barcelona, mulai dari teknis latihan hingga sikap ideal sebagai seorang pelatih.
“Kami tak beranggapan kami yang terbaik. Namun, cara kami melatih berbeda dari yang lain. Karena itu hasilnya pun berbeda,” kata Xavier.
Sistem pelatihan di akademi tim asal Catalan itu sudah terbukti jitu menelurkan pemain hebat, sebut saja Xavi Hernandez, Andreas Iniesta, Gerard Pique, dan Lionel Messi yang kini menjadi pemain inti di tim utama Barcelona, bahkan menjadi bintang dunia.
“Yang terpenting adalah cara melatih kita di setiap pertemuan. Prinsipnya harus menciptakan waktu berlatih sebagai waktu yang menyenangkan bagi pemain,” ujar Carlos.
Ia menambahkan, pemain harus diberikan respons yang positif sekalipun mereka berbuat salah. Jadi, setelah pemain sadar kesalahannya, ia tahu bagaimana cara memperbaikinya.
“Metode pelatihan yang dipaparkan bisa menjadi referensi untuk melatih. Kami sebenarnya sudah melakukan hal yang serupa, tetapi masih kurang intens, sedangkan Barcelona terlihat sempurna,” ujar Hagana Karo, staf pelatih Villa 2000.
Sumber: Harian BOLA; Penulis: Kukuh Wahyudi
| Editor | : | Editor Eko Widodo |
Komentar