Gharafa, hingga Kuban Krasnodar. Enam klub di dua benua ini yang menjadi pelabuhan seorang Djibril Cisse sejak meninggalkan Marseille pada musim panas 2008.
Periode enam tahun sudah cukup. Cisse kembali ke Ligue 1 pada awal tahun ini bersama tim yang sedang bangkit, Bastia. Targetnya sangat tinggi, masuk ke tim nasional Prancis lagi, sesuatu yang sudah tak pernah ia lakukan sejak 2011.
Jangankan dilirik pelatih Les Bleus, Didier Deschamps, upaya Cisse buat mencetak gol saja masih kesulitan. Dari tiga partai pertamanya di Ligue 1 bersama Bastia, Cisse tak bisa mengoyak jala gawang lawan.
Kesempatan buat memecah kebuntuan akhirnya tercipta di laga tunda pekan ke-22 melawan Toulouse, Selasa (11/2). Laga di markas Toulouse, Municipal, itu menjadi momentum bangkit buat striker gaek yang berusia 32 tahun ini.
Cisse membuka skor laga di menit ke-11 lewat tendangan first time dari jarak sekitar 18 meter yang menaklukan kiper tuan rumah, Zacharie Boucher.
Toulouse membalas lewat striker asal Israel, Eden Ben Basat (25’). Sebelum jeda paruh kedua laga, Francois Modesto kembali melebarkan skor buat Bastia (45+2’). Ketika Toulouse terus mengejar skor di babak II, mereka justru harus kebobolan lagi dari penalti Gianni Bruno (90+2’).
Bastia pun memetik tripoin tandang pertama di Ligue 1 musim ini! Cisse juga sukses mencatat gol ke-95 sepanjang kariernya di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Prancis ini.
“Bukan yang ke-95, tetapi yang pertama sejak saya kembali ke Prancis. Tentu saya senang bisa mencetak gol lagi di Ligue 1 setelah enam tahun, tapi yang terpenting tim bisa kembali ke penampilan terbaik. Gol ini bisa membuat saya tersenyum, tapi saya belum puas dan akan terus bekerja keras,” tutur Cisse di situsi resmi Ligue 1.
Editor | : | Rizki Indra Sofa |
Komentar