Rudy Keltjes membawa PSM meraih kemenangan pertama musim ini. Apa saja yang dibenahi Rudy? Berikut penuturannya kepada Ario Yosia dan Fahrizal Arnas dari Harian BOLA:
PSM di tangan Anda tampak berbeda, apa resepnya?
Saya menyampaikan ke pemain bahwa mereka harus mencintai profesi dan timnya. Mencintai itu berarti siap mengorbankan pikiran, tenaga, dan semuanya untuk yang mereka cintai. Hasilnya bisa dilihat sendiri, pemain mulai memperlihatkan etos dan hasil kerja yang lebih baik.
Apa sebenarnya masalah yang terjadi di PSM sehingga penampilan tim melempem di awal musim?
Materi pemain yang ada di tim terhitung bagus. Hanya, mereka tak bisa mengeluarkan kemampuan terbaik karena sejumlah persoalan nonteknis. PSM harus bermain jauh dari Makassar. Tanpa dukungan maksimal dari suporter tentu sulit membangkitkan motivasi diri. Hal lain yang mengganggu tim adalah komunikasi yang macet antara pelatih sebelumnya dengan pemain.
Jorg pelatih bagus. Namun, ia tak menguasai bahasa Indonesia sehingga keinginannya tak sampai ke pemain. Saat bertanding, pemain tampil tidak sesuai keinginan pelatih. Hasilnya bisa dilihat di lapangan. Tim bermain tanpa konsep yang jelas. Tugas utama saya memperbaiki semua itu.
Dari segi teknis, apa yang Anda perbaiki?
Kelemahan PSM ada di pertahanan. Koordinasi buruk, antisipasi payah, dan kinerja setiap pemain kacau. Kalau pertahanan buruk, pemain tengah dan depan jadi tidak tenang. Saya fokus membenahi pertahanan. Sekarang sudah ada hasil lumayan, meski belum bisa dibilang bagus. Pelan-pelan saya ingin mewujudkan mimpi saya. PSM harus bermain sesuai jati diri.
Apa mimpi Anda?
Bisa mengembalikan ciri khas permainan PSM dengan teknik tinggi, cepat, dan tampil trengginas saat menyerang. Bermain keras ketika bola dalam penguasaan lawan, semua itu bagian dari taktik saat bertahan. Jika bisa diwujudkan, PSM akan kembali menemukan kejayaan.
PSM dikenal sebagai klub yang memberikan banyak kesempatan pada pemain Makassar.
Benar dan saya ingin melestarikan hal itu. Lihat saja materi pemain yang di pertandingan lawan Persiba. Kecuali pemain asing, seluruhnya pemain lokal asli Makassar. Saya memprioritaskan talenta asli Makassar. Bukan ingin mematikan pemain luar daerah, tapi saya ingin PSM tidak kehilangan rohnya. PSM besar karena pemain pemainnya kebanyakan asli Makassar.
Tetap ada peluang bagi pemain luar daerah untuk bermain, asal mereka menyatu dengan gaya bermain PSM. Pemain asli Makassar yang tidak bisa mengikuti instruksi akan saya tepikan sampai dia mau belajar dan berubah.
Apa target yang dibebankan manajemen dan apa target pribadi?
Target dari manajemen biar saya dan manajemen saja yang tahu. Kalau target pribadi, saya ingin membawa PSM lolos ke semifinal.
Sumber: Harian BOLA; Penulis: Ario Yosia. Fahrizal Arnas
Editor | : | Editor Eko Widodo |
Komentar