Menjelang penutupan jendela transfer LSI 2014 pada 28 Februari Persebaya berniat mendatangkan pemain naturalisasi, Stefano Lilipaly. Kehadiran pemain yang saat ini berkiprah di klub Almere City, Belanda, diharapkan menghidupkan permainan lini tengah Tim Bajul Ijo.
Dari awal kompetisi LSI digulirkan, lini tengah dianggap sebagai titik lemah Persebaya. Kendala di sektor ini pula yang membuat permainan Persebaya tak sesuai harapan.
Dalam tiga pertandingan terakhir, menang 2-1 dari Mitra Kukar, menang 1-0 atas Pusam dan kalah 0-3 dari Persela, Persebaya masih mengalami masalah yang sama. Yang terparah saat lawan Persela, hampir semua lini buruk.
Pelatih kepala Persebaya, Rahmad Darmawan, mengakui, stok pemain yang ada belum mampu menjalankan instruksi dengan baik. Patrick Nzekou yang diharapkan menjadi jembatan antara sektor belakang dengan depan tampil di bawah performa.
“Kami sudah beberapa kali melakukan kontak dengan Lilipaly. Semoga negosiasi mencapai titik temu,” sebut Rahmad Darmawan.
Sampai saat ini, Persebaya memang terkendala untuk mendapatkan Stefano Lilipaly. Pasalnya, ikatan kontrak pemain berdarah Indonesia-Belanda itu dengan klubnya saat ini belum selesai. Belum lagi negosiasi antara manajemen Persebaya dengan Lilipaly belum menemukan kecocokan harga. “Kontrak Lilipaly dengan klubnya selesai sebelum Piala Dunia. Tapi bisa lebih cepat kalau ada kesepakatan dengan Almere City,” jelas Rahmad Darmawan.
Masuknya Stefano Lilipaly bisa membawa dampak buruk bagi pemain lainnya, khususnya pemain asing macam Patrick Nzekou dan Agu Casmir. Sebab,meski berstatus naturalisasi, gelandang serang sekaligus pengumpan ini konon bergaji mahal. “Bisa jadi ada yang dipinjamkan, karena kalau dipertahankan, pengeluaran kami melambung,” terang Dhimam Abror Djurait, Direktur Olahraga Persebaya.
#banggasepakbolakita
Editor | : | Fahrizal Arnas |
Komentar