Pertandingan antara Persita Tangerang melawan Arema Cronus di Stadion Singaperbangsa Karawang, Kamis (13/2) berakhir ricuh. Aksi anarkis oknum suporter yang menyerang bus Arema menyulut emosi sejumlah pemain.
Di dalam lapangan, tensi antara pendukung tuan rumah dengan suporter tamu sudah panas sejak babak kedua dimulai. Salah satu penonton yang tidak beratribut suporter terluka di bagian kepala lantaran terkena lemparan batu. Setelah pertandingan, panitia pertandingan setempat berusaha mengamankan ribuan Aremania yang memenuhi tribun Timur stadion.
"Kalau dari suporter kedua tim sebenarnya aman-aman saja. Aremania juga datang tertib begitu juga tuan rumah. Yang susah dikendalikan ialah anak-anak tanggung yang memang suka bikin ulah. Ada batu 'nganggur' sedikit saja langsung main lempar," kata salah seorang petugas panpel Persita yang enggan disebutkan namanya.
Setelah suporter aman, kericuhan tak berhenti. Saat bus yang membawa pemain Arema keluar dari area stadion, oknum mulai melakukan penyerangan. Hal ini langsung menyentak emosi pemain Arema. Beberapa di antaranya terpancing emosi dan berusaha mengejar pelaku termasuk Cristian Gonzales, Kurnia Meiga, dan Achmad Kurniawan.
Mereka turun dari bus dan berusaha mengejar pelaku sampai masuk ke dalam gang. Beruntung, manajemen Arema langsung mencegah mereka. Terlihat, CEO Arema Iwan Budianto lari mengejar Gonzales yang tengah geram mengejar pelaku.
"Saya lihat tadi Gonzales marah, tidak tahu tiba-tiba dia lari masuk mengejar orang ke gang. Sepertinya ada yang menyerang bus Arema tapi kerumunan tadi sudah langsung bubar," ungkap salah seorang saksi mata, Ardi (35).
Setelah direda oleh manajemen Arema, skuat Singo Edan kembali melanjutkan perjalanan. Pada laga tersebut, Arema meraih tiga poin penuh melalui gol semata wayang Gonzales pada menit ke-36.
Editor | : | Wiwig Prayugi |
Komentar