pertandingan pemanasannya menjelang putaran final Piala Dunia Mei ini, karena tidak diperkuat para pemainnya yang sebagian bermukim di luar negeri. Termasuk pemain ekspor itu adalah kapten kesebelasan Diego Maradona yang kini bermain untuk klub Napoli di Italia.
Pelatih Carlos Bilardo kini sudah mulai melatih para pemainnya yang ada di Argentina sendiri. Tetapi agaknya ia juga tidak ingin mengambil resiko anjlognya moral tim, jika para pemain terbaiknya tidak diikut-sertakan.
"Pemain terbaik kami semuanya masih berada di luar negeri," kata pelatih itu kepada para wartawan sebelum memberikan latihannya baru-baru ini. "Ketika saya merencanakan jadwal pemanasan, saya merencanakannya berdasarkan inti pemain yang kini berada di Italia."
"Sulitnya, saya baru bisa mengumpulkan mereka dalam satu tim apabila kesebelasan nasional Italia sudah mulai melakukan pertandingan pemanasannya," ujar Bilardo pula. Ini diperkirakan berlangsung saat dia membawa timnya ke Los Angeles dan Puebla selama dua pekan untuk dua kali pertandingan melawan Meksiko.
Maradona sendiri terakhir bebas dari komitmen pertandingan dengan Napoli, November lalu. Ia hanya mempergunakan waktunya untuk berlibur akhir pekan, seperti juga dilakukan Juan Barbas dan Pedro Pasculli, gelandang dan striker klub Lecce.
Uji Coba
Dari sekian pemain Argentina di Italia, mungkin hanya Daniel Passarella, salah satu bek terbaik dunia saat ini, yang tidak diizinkan klubnya, Fiorentina, untuk bergabung dengan rekan-rekan senegaranya. Passarella adalah kapten kesebelasan yang membawa Argentina meraih gelar juara dalam Piala Dunia 1978.
Padahal, Passarella bersama Maradona sudah terbukti menjadi kunci keberhasilan negeri kancah Perang Malvinas itu untuk meloloskan diri dari babak kualifikasi dan meraih tiket ke Meksiko. Tanpa mereka serta pemain lainnya yang ditarik dari negeri orang seperti Jorge Valdano dari Real Madrid, peluang Bilardo untuk meloloskan Argentina dari lubang jarum persaingan amat tipis.
Sekitar lima atau enam dari 22 pemain yang akan dipakai Bilardo 20 April nanti kini memang masih bergabung dengan klub-klub di luar Argentina. Tanggal 20 April itu dipilih Bilardo karena pada saat itulah kontrak yang mengikat para pemain impor itu habis.
"Pada saat itu setiap pemain Argentina yang main di luar negeri mempunyai peluang untuk dipanggil pulang," kata Bilardo. Dalam pemyataannya itu, Bilardo juga menunjuk kemungkinan memanggil pula veteran Piala Dunia 1978, Ramon Diaz dan Daniel Bertoni, yang juga berada di Italia.
Bilardo merencanakan tiga pertandingan persahabatan yang akan dilakukan timnya di Eropa pada akhir Maret ini. Pertandingan pertama dan kedua melawan klub Napoli dari Italia dan Grasshopper dari Swiss. Sedangkan yang ketiga melawan juara Eropa, Prancis.
Italia pada saat Argentina bertanding melawan Prancis juga melakukan pertandingan pemanasannya. Ini berarti, klub-klub Italia bebas dari program Liga hari Minggu sebelumnya, yang berarti pula membebaskan pemain-pemain Argentina yang dikontrak untuk melakukan tugas internasional di negaranya.
Polandia
Pada saat ini, kebetulan Polandia sedang berada di tengah perlawatan singkatnya ke Argentina. Mereka sedang menguji kemampuannya menghadapi klub-klub setempat, Boca Juniors dan River Plate. Tetapi Bilardo menegaskan bahwa tanpa pemain andalannya yang masih berada di Italia, ia sama sekali tak berminat menghadapi Polandia.
Sementara itu, kebetulan pula Bilardo memang tengah mengkonsentrasikan diri untuk melengkapi timnya. Semua pemain terbaik yang berada di tanah air kemungkinan besar akan dipanggil dan dibiasakan dengan kondisi di Meksiko nanti.
"Saya tidak begitu ketat terhadap makanan para pemain. Makanan yang akan kami dapatkan di Meksiko toh sama dengan yang kami makan di negeri sendiri," katanya. "Hanya saja, barangkali soal ketinggian tempat main nanti serta waktu pertandingan di tengah hari bolong yang merisaukan saya."
Pertandingan pertama Argentina melawan Bulgaria dan Korea Selatan di babak pendahuluan Grup A nanti memang akan berlangsung di Kota Meksiko yang berketinggian 2.200 meter. Mereka akan menghadapi Italia di Puebla yang berketinggian 2.000 meter.
Tim Argentina dilatih selama dua pekan di daerah pegunungan Jujuy, sebuah provinsi di barat laut Argentina, yang berketinggian 2.900 meter. Mereka berada di sana selama masa kosong kompetisi di akhir tahun lalu. Ketika itulah para dokter tim memperoleh data tentang reaksi pemain terhadap ketinggian daerah tempat bertanding.
Saat-saat berlatih sepanjang pekan selama di Buenos Aires pun meliputi praktek pertandingan di siang hari bolong di bawah matahari musim panas. Pada waktu Bilardo berhasil melengkapi pemainnya secara full team pertengahan April nanti, ia akan membawa mereka untuk perlawatan kedua kalinya ke Timur Tengah.
Di Timur Tengah, tim Argentina akan melakukan uji cobanya melawan tim nasional Irak dan Israel. Sedangkan pertandingan yang ketiga masih akan ditentukan kemudian. Dari Timur Tengah, Bilardo merencanakan membawa timnya langsung ke Meksiko. Mereka tiba antara 5-6 Mei, sehingga memungkinkan para pemain melakukan aklimatisasi hampir sebulan penuh.
Kecaman
Usaha yang dilakukan Bilardo untuk menempa tim Argentina menjadi kesebelasan yang tangguh memang dapat dipahami. Sejak babak penyisihan beberapa waktu lalu, Bilardo dikecam habis-habisan, baik oleh pecandu bola di negaranya maupun oleh pihak pers. Soalnya, penampilan Argentina kali ini dinilai tidak meyakinkan.
Ada yang mengatakan, Argentina dalam babak penyisihan itu tidak menampilkan gaya permainan yang diharapkan sebagai tim dari negara yang menganut tradisi pola permainan menyerang (attacking football). Padahal, para pendukung mereka amat mengharapkan itu muncul dari kesebelasan nasionalnya, terutama sejak Argentina tidak lagi dipegang pelatih Cesar Menotti yang berhasil membawa Argentina meraih gelar juara dunia delapan tahun lalu.
Pihak pers pun mengecam tim yang ditangani Bilardo itu sebagai tidak memiliki gaya permainan yang jelas. Apa kata Bilardo sendiri? "Sekarang hasil yang dinanti-nantikan banyak orang tentu belum dapat saya tampilkan. Tetapi tunggulah sampai saya berhasil mengumpulkan semua pemain menjadi tim yang lengkap," kilahnya.
Namun ternyata hubungan antara Bilardo dengan para pengecamnya semakin tajam ketika ia tidak bersedia mengumumkan siapa-siapa saja yang bakal ia pilih untuk memperkuat timnya selain Maradona. Hal ini juga semakin memperuncing perselisihannya dengan Passarella. Padahal pemain ini dianggap lebih vital dibanding Maradona.
Buntutnya, libero veteran itu pun melontarkan ancaman yang sedikit banyak memojokkan Bilardo sendiri. "Saya tak akan bergabung dengan tim negeri saya, kecuali Bilardo tegas-tegas akan menempatkan saya dalam timnya," ujarnya.
Tetapi ternyata ketua umum PSSI-nya Argentina, Julio Grondona, mendukung sikap Bilardo. Karenanya, banyak pihak merasa khawatir, Argentina akan gagal memanfaatkan peluang pertama dalam babak pendahuluan grup A di Meksiko nanti yang termasuk ringan itu.
Itulah sebabnya, Argentina setidak-tidaknya harus memperlihatkan bentuk permainan sebenarnya. Kalau tidak, jangan harap punya peluang untuk memenangkan lagi Piala Dunia.
(Penulis: Hikmat Kusumaningrat, Mingguan BOLA Edisi No. 108, 21 Maret 1986)
Editor | : | Caesar Sardi |
Komentar