Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sebuah Kemenangan Jadi Sinyal Kebangkitan Hangtuah

By Editor Eko Widodo - Sabtu, 8 Februari 2014 | 23:58 WIB
Agustinus Dapas Sigar (kanan) dijaga Januar Kuntara.
NBl Indonesia
Agustinus Dapas Sigar (kanan) dijaga Januar Kuntara.

lawannya di Speedy NBL Indonesia 2013-2014 Seri III Solo. Setelah tampil mengecewakan pada dua seri sebelumnya, tim polesan Wan Amran ini menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Menyusul kemenangan yang dibukukan Ary Sapto dkk 65-49 atas Satya Wacana Metro LBC Bandung di Sritex Arena, Solo, Sabtu (8/2).

Sempat tertinggal 16-22 di kuarter pertama, Hangtuah menemukan momentum kebangkitan sejak kuarter kedua. ”Di kuarter awal, anak-anak tak bisa lepas dari pressure lawan (Satya Wacana).  Tapi, anak-anak bisa cepat recovery sehingga bisa ungguli lawan,” ungkap Koko Heru Nuhroho, asisten pelatih Hangtuah.

Menyusul kemenangan ini, Hangtuah berhasil  menyamakan head to head menjadi berimbang 1-1 dengan Satya Wacana. Pada pertemuan pertama di seri Malang, Hangtuah menyerah di tangan Satya Wacana.

Pada seri ketiga ini, Hangtuah melakoni total enam game. ”Dari enam game tersebut, paling tidak ada empat game yang wajib diamankan. Melawan Satya Wacana, termasuk salah satunya. Yang lain adalah saat lawan Bimasakti  Nikko Steel Malang, Pacific Caesar Surabaya, dan NSH GMC Jakarta,” lanjut Koko.

Dalam laga ini, shooting guard veteran Agustinus Dapas Sigar tampil sebagai yang tersubur bagi Hangtuah dengan membukukan 14 poin. Total, dia kini mengoleksi 991 poin yang dikumpulkannya selama empat musim berkarir di NBL Indonesia. Artinya, tinggal butuh 9 angka lagi dia bakal bergabung dengan 1,000 Points Club.

”Ya, semoga saja bisa segera saya capai. Karena bagi saya, pencapaian seperti ini (1,000 Points Club) sangat penting,” ujar pemain yang akrab disapa Aguy itu.

Sementara itu, buruknya rebound, menjadi faktor penyebab kekalahan yang diderita Satya Wacana dari Hangtuah. ”Menurut statistik, kami hanya membuat 5 offensive rebound. Anak-anak kurang disiplin dalam melakukan box out,” ujar Efri Meldi, head coach Satya Wacana.

Kehilangan center Firman yang baru saja menjalani operasi jari tangan, menurut Meldi sangat berpengaruh besar bagi timnya.  ”Tanpa dia (Firman), produktivitas rebound kami agak menurun,” tandas Meldi.

Sumber: Rilis NBL Indonesia




Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X