Marco Branca kudu segera berucap selamat tinggal kepada Inter. Rabu (5/2), beredar kabar sang direktur teknik dan klub telah menyepakati klausul pemutusan kerja sama.
Branca akan mendapatkan pesangon setelah meletakkan jabatan sebagai juru transfer Inter. Presiden Erick Thohir kabarnya memasang tenggat waktu maksimal 10 hari ke depan untuk menyelesaikan situasi ini.
Kabar Branca akan menjadi sasaran pertama revolusi klub era Thohir memang bergulir kencang dalam beberapa hari terakhir. Penurunan performa tim serta kinerja transfer klub yang buruk menjadi alasan utama pendepakan Branca.
Neraca transfer Inter yang terus negatif memperkuat keputusan itu. Pemutusan kerja sama ini secara otomatis mengakhiri 12 tahun masa bakti Branca di jajaran manajerial Inter. Ia mulai tergabung dalam staf klub pada 2002, tapi baru mendapat kewenangan penuh sebagai juru transfer setelah kepergian Gabriele Oriali pada 2010.
Salah satu manuver mubazir era Branca di antaranya saat merekrut Alvaro Pereira dari Porto seharga 11 juta euro pada 2012. Bukannya bersinar, bek sayap Uruguay itu malah terbuang dan kini dipinjamkan ke Sao Paulo.
“Branca? Anda tak bisa menunjuk empat pelatih dalam dua musim. Hal itu terjadi pada klub di 2010-2012. Kesalahan terjadi karena Anda kurang pengalaman dan terlalu percaya diri,” kata Oriali menyinggung eks anggota stafnya itu di situs FCinternews.
Editor | : | Beri Bagja |
Komentar