Juara dunia MotoGP Marc Marquez belum berhenti untuk menunjukkan bahwa dia akan mempertahankan gelarnya musim ini. Setelah pada tes pramusim di Sepang, Malaysia, kemarin menjadi yang tercepat, hari ini dia menjadi pebalap pertama yang berhasil menembus waktu dua menit.
Seperti kemarin, hari Rabu (5/2) ini pun pada sesi awal tes Marquez tidak langsung tancap gas. Dia butuh waktu untuk beradaptasi dengan segala hal. Namun begitu ritme dia dapatkan, duet Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo, serta rekan setimnya sendiri di Honda, Dani Pedrosa, dibuat kewalahan.
Catatan waktu Marquez, 1:59.926, tercipta sebelum makan siang dan itu menjadi catatan waktu tercepat yang pernah dibuat di Sepang. Durasi tes yang tersisa setelahnya, lebih dari lima jam, tak bisa dimanfaatkan oleh siapa pun untuk memperbaiki lap time juara dunia berusia 20 tahun itu. Hanya, tim Honda kali ini terlihat lebih kompetitif, di mana tiga teratas mereka kuasai.
Rossi dan Lorenzo sebenarnya juga kompetitif, namun masalah yang dialami masing-masing pebalap belum bisa mengangkat performa mereka untuk melebihi catatan para pebalap Honda, terutama Marquez. Lorenzo, misalnya, masih terkendala dengan adaptasi penggunaan bahan bakar yang 20 liter per lomba. Dia mesti mengubah total gaya membalapnya yang agresif. Sementara itu Rossi yang mulai nyaman dengan aksi pengereman, selama dua hari berturut-turut lebih cepat dari Lorenzo.
Tes pramusim di Sepang akan berakhir besok.
Hasil tes pramusim Sepang (5/2):
1. Marc MARQUEZ (Repsol Honda Team) 1:59.926
2. Dani PEDROSA (Repsol Honda Team) +0.410
3. Stefan BRADL (LCR Honda MotoGP) +0.413
4. Valentino ROSSI (Yamaha Factory Racing) +0.538
5. Aleix ESPARGARO (NGM Mobile Forward Racing) +0.621
6. Jorge LORENZO (Yamaha Factory Racing) +0.647
7. Bradley SMITH (Monster Yamaha Tech 3) +0.677
8. Andrea IANNONE (Pramac Racing) +0.929
9. Alvaro BAUTISTA (GO&FUN Honda Gresini) +0.971
10. Pol ESPARGARO (Monster Yamaha Tech 3) +1.135
11. Andrea DOVIZIOSO (Ducati Team) +1.220
12. Cal CRUTCHLOW (Ducati Team) +1.470
Editor | : | Arief Kurniawan |
Komentar