Menilik dua partai perdana Clarence Seedorf bersama Milan, sang pelatih punya pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Ketika melawan Udinese, I Rossoneri belum pulih dari penyakit gagal mempertahankan keunggulan.
Problem mental itu nyata menjadi salah satu titik lemah Milan saat masih dipoles Massimiliano Allegri. Kondisi membiarkan lawan memperbaiki defisit gol menyebabkan tim kehilangan 17 poin di liga.
Pekerjaan lain adalah memperbaiki efektivitas permainan tim. Ricardo Kaka cs. amat mendominasi penguasaan bola waktu melawan Verona (70%-30%) dan Udinese (67%-33%).
Dengan menurunkan empat pemain berkarakter ofensif, pasukan Seedorf juga mempunyai total 33 peluang via tembakan dalam dua laga itu, tapi cuma melahirkan dua gol. Seedorf butuh waktu untuk memperbaiki kekurangan itu.
“Saya meminta anak-anak tetap tenang. Saya bukan tukang sulap yang bisa melakukan keajaiban dalam waktu singkat,” kata Seedorf kepada RAI.
Sumber: Harian BOLA, Penulis: Beri Bagja
Editor | : | Eko Widodo |
Komentar