1, Rabu (15/1).
“Kami sudah terbiasa jadi panpel, tapi sistem pertandingan Inter Island yang menggelar dua partai sempat merepotkan kami. Setelah kami evaluasi, hasilnya bisa signifikan. Kebocoran tiket bisa diperkecil lagi,” tutur Kutut, Ketua Panpel.
Sejak beberapa tahun terakhir, panpel Persik memang menerapkan transparansi hasil pemasukan. Saat laga akbar lalu, panpel mencetak 12 ribu tiket dan hanya tersisa 400 lembar saja.
“Kesalahan kami soal kordinasi penempatan Bonek di tribun utama. Tapi mereka masuk dengan harga tiket ekonomi. Bila sejak awal pengaturan Bonek lebih rapi, saya yakin pendapatan kami bisa lebih besar lagi,” katanya.
Editor | : | Gatot Susetyo |
Komentar