Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Final Piala FA '89: Fantastis Dalglish! (4)

By Caesar Sardi - Rabu, 22 Januari 2014 | 16:15 WIB
Liverpool, klub perkasa dari kota pelabuhan. Inzet: Ian Rush sang pahlawan.
Dok. Mingguan BOLA
Liverpool, klub perkasa dari kota pelabuhan. Inzet: Ian Rush sang pahlawan.

Dalam sebuah kesempatan perjalanan jurnalistik, wartawan Mingguan BOLA Sumohadi Marsis, menjadi saksi mata kemenangan Liverpool atas Everton di final Piala FA '89, langsung dari Stadion Wembley London. Berikut laporannya.

Bintang asal Wales yang gagal menjadi andalan Juventus itu pun mengingatkan bahwa ia hanya berperan kecil. "Saya harus berterima kasih kepada teman-teman. Merekalah yang membawa Liverpool ke Wembley," ujar Ian Rush pelan.

Suporter Everton

Everton, yang sama-sama menerapkan formasi standar 4-4-2, menggunakan suasana tim di pihak lawan - penyakit complacency (cepat puas) - dengan melakukan serangan frontal. Sampai kiper Southall, kiper terbaik Liga Inggris 1987, keluar dari kotak 16 meter untuk membantu meningkatkan serangan.

Dipimpin Kevin Ratcliffe dari belakang dan dengan motor si kecil lincah Pat Nevin di barisan depan, Everton beberapa kali membuat pertahanan Liverpool dan kiper Bruce Grobbelaar kalang kabut. Sudah itu, serangan balasan si Merah pun seringkali mengalir dengan sangat lambat.

Itulah yang membuat suporter Liverpool kesal dan marah. Apalagi ketika Everton kemudian berhasil mencetak gol balasan melalui sontekan pendek Stuart McCall dalam serbuan yang berawal dari tendangan penjuru.

Untunglah, akhirnya, keputusan Dalglish memasukkan Rush mengukir hasil yang sangat diharapkan. Dan suporter Everton bukanlah golongan yang sama brutalnya dengan suporter tetangganya. Bahkan mereka ikut menyambut kembalinya pasukan Dalglish di Liverpool dalam arak-arakan sepanjang 13 km di jalan-jalan utama yang dijejali ratusan ribu manusia.

EVERTON (4-4-2): Neville Southall, Neil McDonald, Kevin Ratcliffe, Dave Watson, Pat van den Hauwe, Paul Bracewell/Stuart McCall, Trevor Steven, Pat Nevin, Graeme Sharp, Tony Cottee, Kevin Sheedy/Ian Wilson.

LIVERPOOL (4-4-3): Bruce Grobbelaar, Steve Nicol, Alan Hansen, Gary Ablett, Steve Staunton/Barry Venison, Ronnie Whelan, Ray Houghton, Steve McMahon, John Barnes, Peter Beardsley, John Aidridge/Ian Rush.

Pencetak gol: Aldridge 4, McCall 90, Rush 95, McCall 102, Rush 104.

Penonton: 82.800 (di antaranya 37.000 suporter Liverpool, 37.000 suporter Everton) dan sekitar 500 juta di 70 negara lewat TV.

Pemasukan uang dari karcis: 1,6 juta poundsterting (sekitar Rp 4,6 milyar).

(Penulis: Sumohadi Marsis, Mingguan BOLA Edisi No. 274, Minggu Keempat Mei 1989)


Editor : Caesar Sardi


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X