Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Aspac Lewati Stadium dengan Susah Payah

By Eko Widodo - Senin, 13 Januari 2014 | 12:08 WIB
Ebrahim (13) mencetak skor terbanyak untuk Aspac.
Fernando Randy
Ebrahim (13) mencetak skor terbanyak untuk Aspac.

64 dan merupakan kemenangan pertama pada seri kedua ini.

Kekalahan sehari sebelumnya dari Satria Muda Britama masih membekas. Xaverius Prawiro dkk. terlihat lesu dan di bawah kontrol para pemain Stadium. Aspac tertinggal 15-24 pada kuarter pertama.

Usaha bangkit dilakukan pada kuarter kedua. Mengandalkan Ebrahim Enguio Lopez, Aspac berhasil merebut kuarter kedua dengan 17-13.

Namun di babak kedua, Stadium kembali melejit dengan 18-16 di kuarter ketiga. Para pemain Aspac baru bangkit pada kuarter keempat. Sampai laga tersisa dua menit, kedua tim masih bermain imbang. Namun kesalahan demi kesalahan Stadium bisa dimanfaatkan oleh Aspac untuk memetik kemenangan. Aspac unggul 20-9 di kuarter keempat.

Ebrahim mencetak skor terbanyak bagi Aspac dengan 31 angka 10 rebound. Ia diikuti oleh Fandi Andika Ramadhani dengan 12 angka 8 rebound, dan Xaverius Prawiro 10 angka.

"Kondisi saya sebetulnya baru 70 persen," ucap Biboy, panggilan akrab Ebrahim seusai pertandingan. "Pada akhir pertandingan kami butuh menang. Jadi, saya push sampai maksimal di akhir. Kaki saya sampai gemetaran,'' paparnya kepada web resmi NBL Indonesia.

Penampilan cemerlang Ebrahim dipuji pelatih Rastafari Horongbala. "Biboy menjadi nilai plus penampilan kami. Namun, fisiknya belum menunjang untuk jadi starter. Dia jelas belum seratus persen," ucap Rastafari Horongbala, pelatih kepala Aspac.

"Soal penampilan kami yang menurun sejak seri I, sepertinya setelah juara pemain masih di awang-awang, belum mendarat. Tetapi, game ketat itu bagus. Jadi, semua tim nggak bisa dianggap enteng," imbuh Fari.

Dari Stadium, Merio Ferdiansyah Sudrajat mencetak 17 angka, diikuti Anton Sujarwo dengan 12 angka, dan Dino Leonardo 10.

Field goal Aspac mencapai 33% di laga ini, sementara Stadium lebih rendah dengan hanya 25%. Kegagalan mempertahankan keunggulan diakui dengan sportif oleh pelatih Frankie Lim.

"Sejak awal kami bisa mengontrol pertandingan. Namun, melawan Aspac yang merupakan juara bertahan, kami akhirnya kalah. Tim tersebut memang bagus, kredit untuk staf pelatih. Mereka layak unggul," kata Frankie Lim.


Editor : Eko Widodo


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X