Jika pada tahun 2013 PBSI membedakan pelatnas dalam bentuk pelatnas utama dan pratama, untuk tahun 2014 PBSI menggantikan nama kedua pelatnas itu menjadi pelatnas prestasi dan pelatnas potensial. Kedua pelatnas itu dihuni oleh atlet dan memiliki target yang berbeda pula.
Pelatnas prestasi dihuni oleh pebulutangkis terbaik milik PBSI sedangkan pelatnas potensial dihuni oleh pebulutangkis muda berbakat yang berusia di bawah 20 tahun.
"Pelatnas prestasi tuntutannya cuma satu yakni menjadi juara pada setiap kejuaraan yang diikutinya. Atlet-atlet ini merupakan usulan pelatih mereka," jelas Kabid Binpres PBSI, Rexy Mainaky di pelatnas Cipayung, Senin (30/12).
Pebulutangkis pelatnas akan dikirim dalam kejuaraan berskala Super Series, Super Series Premier, Kejuaraan Dunia, All England, serta Piala Thomas dan Piala Uber.
Selama setahun ke depan, PBSI tidak hanya menilai prestasi atlet pelatnas, tetapi prestasi seorang pelatih juga masuk dalam penilaian PBSI.
"Kinerja pelatih dilihat dari prestasi pemain yanh ia tangani. Pemain yang diusulkan untuk masuk pelatnas harus bertanggung jawab atas prestasinya," tambah Rexy.
Dari total 72 pemain yang dipanggil untuk tahun depan, PBSI telah mengantongi 10 pemain yang harus dievaluasi dalam waktu enam bulan pertama. Jika diantara sepuluh pemain itu tidak berprestasi maka akan dikembalikan ke klub, tapi jika menunjukan prestasi bagus akan bertahan di pelatnas.
Editor | : | Eky Rieuwpassa |
Komentar