Leonardo Bonucci merasa berhutang budi kepada Antonio Conte. Itu karena sejak pelatih berusia 44 tahun itu menginjakkan kakinya di Turin, Bonucci mengalami perkembangan yang pesat.
Leonardo Bonucci tiba di Juventus pada musim panas 2010 dari Bari dengan biaya transfer senilai 15,5 juta euro. Tahun pertama Leo di Turin berakhir pahit. Pada musim 2010/11, Bonucci hanya mampu membawa Juventus finis di peringkat ketujuh klasemen.
Awal musim 2011/12, manajemen I Bianconeri melakuan revolusi. Sejumlah pemain dilepas dan Antonio Conte datang. Kedatangan Conte ternyata menjadi titik balik kebangkitan prestasi Bonucci dan Juventus.
Penampilan Bonucci meningkat pesat dan perbaikan performa Bonucci tersebut berjalan searah dengan prestasi Juventus yang berhasil meraih scudetto dalam dua musim beruntun. Tak salah jika Bonucci merasa sangat berhutang budi kepada Conte.
"Saya banyak mengalami peningkatan. Conte adalah pelatih yang mempersiapkan pertandingan hingga ke hal-hal detil dan itu membantu setiap pemain untuk berkembang," ujar Bonucci.
"Dalam dua tahun saya telah mengalami banyak perbaikan di segala aspek. Conte adalah pelatih terbaik yang pernah saya temui dan saya berhutang banyak kepadanya," tutur Bonucci.
Musim 2013/14 adalah tahun keempat Bonucci bermain bersama Juventus. Leo berharap bisa mengakhiri karier di Turin. Akan menjadi sebuah kehormatan baginya bisa melakukan hal itu.
"Tidak, saya tidak punya niat untuk pindah. Saya selalu mengatakan bahwa akan menjadi suatu kehormatan bisa terus di Juventus dan mengakhiri karier di sini. Memakai seragam Juventus adalah sebuah kebanggaan," ungkap Bonucci.
"Sayangnya Anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di sepak bola. Jika suatu hari klub memberitahu bahwa saya tidak lagi menjadi bagian dari keluarga besar ini, saya akan mengambil tindakan dan mencari klub lain," kata Bonucci.
Editor | : | Jaka Sutisna |
Komentar