Nasib PSMS Medan musim depan ditentukan para pemain, pelatih dan official yang belum dibayarkan gajinya. Pasalnya jika pengurus klub tidak juga melakukan pembayaran, dipastikan tim kebanggaan Kota Medan absen dalam kompetisi Divisi Utama.
"Waktu pertemuan dengan PSSI lalu, mereka menegaskan itu. Mereka meminta kami memberikan perhatian terhadap utang klub waktu di ISL dan Divisi Utama lalu yang harus dibayarkan. Di ISL waktu Idris ada Rp5 miliar lebih dan Divisi Utama waktu Indra Sakti Harahap, ada sekitar Rp2 miliar lebih. Supaya PSMS bisa berkompetisi, maka hal ini harus diselesaikan," ujar Julius Raja sekretaris umum PSMS Medan dengan ketua umum dr Muhammad Fauzi.
Diselesaikan bukan dalam arti membayarkan sesuai dengan tunggakan. Julius Raja yang akan dibantu PSSI akan berkoordinasi dengan semua pihak yang belum mendapatkan pembayaran dari PSMS.
"Kami akan melakukan pendekatan secara kekeluargaan kepada pemain PSMS di ISL dan Divisi Utama lalu. Berapa yang bisa kami sanggup berikan, kalau mereka setuju maka PSMS bisa ikut kompetisi. Kalau tidak, ya PSMS asben," tegas Julius Raja.
Pengurus PSMS sendiri telah memegang data gaji pemain ketika tampil ISL. Sedangkan yang di Divisi Utama baru akan diminta dari manajemen terdahulu.
"Jadi bukan PSMS di ISL saja yang akan diselesaikan, tapi yang musim Divisi Utama lalu," beber Julius Raja. Bagi pemain yang di ISL, memang sudah diplot pengurus. "Ada sekitar 30 pemain luar dan asal Medan serta pemain asing yang masuk dalam list. PSSI tegas mengatakan jika tidak menyelesaikan, maka PSMS tidak bisa berkompetisi musim nanti," pungkas Julius Raja.
Editor | : |
Komentar