Tanggung jawab CEO Persijap, Said Basalamah, untuk mempertahankan posisi Persijap di ISL 2014 begitu serius.
Pengusaha asal Malaysia yang menjadi pemegang saham terbesar di PT Jepara Raya Multitama (JRM) yang menaungi Persijap itu terus melakukan berbagai upaya agar tunggakan gaji pemain musim lalu yang mencapai Rp1,8 miliar bisa dibereskan sebelum tenggat waktu yang diberikan PSSI.
"Kami lega ada kelonggaran waktu hingga Jumat (20/12) karena surat resmi PSSI baru diterima Jumat (13/12). Dengan mundurnya tenggat itu kami bisa bergerak lebih leluasa dan menjalankan rencana sebelumnya," kata Said.
Said menuturkan ia sudah berencana melepas saham mayoritasnya di PT JRM, sebesar 80%, kepada investor yang berasal dari luar jepara jika tenggat waktu pelunasan gaji sesuai jadwal semula, yakni Selasa (17/12). Dengan mundurnya batas waktu, Said memilih opsi lain yang dianggapnya terbaik bagi Persijap.
"Saya baru saja menjual apartemen saya yang ada di Kuala Lumpur. Dana hasil penjualan cukup untuk membereskan tunggakan gaji sebelum batas waktu terakhir," ujarnya.
Said menambahkan agar Persijap bisa berstatus peserta definitif ia akan membayar tunggakan gaji pemain sebelum Jumat (20/12). "Dengan begitu status Persijap di ISL 2014 bisa aman. Bagi saya kepastian Persijap tampil di ISL lebih penting sehingga saya rela menjual aset pribadi," ujar Said di Kantor PSSI, Jakarta, Senin (16/12).
Pengusaha gila bola itu menuturkan hingga saat ini ia sudah merogoh dana sekitar Rp5 miliar dari kocek pribadi untuk memenuhi kebutuhan Persijap. "Mengelola sepak bola di Indonesia memang seperti ini dan saya sudah siap dengan risikonya," ucap Said.
Editor | : | Aning Jati |
Komentar