1 di SUGBK, Jakarta, Senin (30/12). Gol dipersembahkan oleh Shaka Bangura (37'), Fabiano Beltrame (52'), Syahrizal (59'), dan Rachmat Affandi (72').
Pada laga kedua ini Persija tampil kurang memuaskan di paruh pertama. Satu gol memang berhasil dibuat, namun lewat titik putih.
Memasuki babak kedua tensi serangan mulai lebih ditingkatkan. Variasi permainan juga coba diterapkan pasukan Benny Dollo itu. Sisi sayap lebih dimaksimalkan dalam membangun serangan.
Alhasil, tiga gol mampu disarangkan ke tim asal Thailand itu. Macan Kemayoran sebenarnya mempunyai kans untuk memambah keunggulan. Namun penyelesaian akhir yang dilakukan masih belum sempurna.
Lini tengah yang digawangi oleh Rohit Chan dan Ferry Komul ataupun Amarzukih cukup baik. Mereka mampu menyaring serangan yang dirancang Chaiwat Nakeian dkk.
Akan tetapi, kemenangan ini terasa percuma bagi Persija. Raihan enam poin tidak cukup membawa mereka mempertahankan gelar juara. Koleksi gol Macan Kemayoran masih kalah dibandingkan Arema. (CW-3)
Susunan Pemain:
Persija (4-4-2): 26-Andritany (GK), 34-Mardiansyah (Ismed 37'), 15-Fabiano Beltrame, 33-Syahrizal (Victor 84'), 13-Firmansyah (Dani 76')(B), 9-Rudi Setiawan (Guntur 72'), 22-Fery Komul (Amarzukih 37'), 32-Rohit Chand, 77-Abduh Lestaluhu (Aiboy 46') (T), 19-Agung Supriyanto Affandi 46'), 90-Shaka (D)
Cadangan: 29-Adixi Lenzivio, 28-Ngurah Wahyu, 35-Daryono, 14-Ismed Sofyan, 3-Dany Saputra, 23-Victor Pae, 21-Amarzukih, 88-Elie Aiboy, 17-Defri Riski, 11-Rachmat Affandi
Pelatih: Benny Dollo
Army United (4-4-2): 22-Watthanaphong Tabutoa(GK), 2-Saravut Tongsawat, 3-Dawut Dinkhet, 36-Chaiwat Nakeian, 5-Chatchai Mokkasem (B), 23-Akesatha Tunyagam, 8-Niphon Kamtong, 6-Suwittaya Numsinlak, 6-Yutthichai Liamkrai (Sornsiri 82') (T), 10-Sirodom Singthippan, 11-Kraison Sriyan (D)
Cadangan: 1-Udomsak Patcham, 17-Rattakit Chanana, 28-Sornsiri Proaybumbrung
Pelatih: Col Chatree Saengtongsrikamon
Klasemen Akhir
1. Arema 2 2 0 0 (9-1) 6
2. Persija 2 2 0 0 (6-2) 6
3. PDRM 2 0 0 2 (2-5) 0
4. Army United 2 0 0 2 (2-10) 0
Editor | : | Kukuh Wahyudi |
Komentar