Setfia Hadi, satu dari sebelas pemain Sriwijaya FC di ISL 2011/12, mengaku tidak khawatir atas konsekuensi yang bisa ditimbulkan atas gugatannya kepada bekas klubnya itu.
Seftia mengaku langkah menggugat Sriwijaya FC merupakan haknya sebagai pemain. "Saya tidak takut apapun, termasuk jika nanti karier profesional saya terancam, karena saya tidak salah. Jika saya melakukan gugatan, itu karena saya memperjuangkan hak saya," kata Seftia.
Bek yang kini merumput di Semen Padang itu mengaku sudah setahun lamanya menanti penyelesaian dua bulan tunggakan gaji kala membela Laskar Wong Kito lalu. "Jika ada itikad baik dari Sriwijaya FC tentu rencana gugatan bisa dipertimbangkan lagi," ucapnya.
Selain Seftia, sebanyak 10 pemain bekas Sriwijaya FC lainnya juga berencana menuntut mantan klubnya itu. Kesepuluh pemain itu adalah Ferry Rotinsulu, Jamie Coyne, Ponaryo Astaman, Keith Kayamba Gumbs, Rizky Novriansyah, Firman Utina, M. Ridwan, Supardi, Achmad Jufriyanto, dan Nova Arianto.
Riza Hufaida dari Tim Bantuan Hukum APPI mengungkapkan sejak rencana gugatan terhadap Sriwijaya FC muncul di media, klub juara ISL 2011/12 itu sudah mentransfer masing-masing uang sebesar Rp20 juta kepada lima pemain, yakni Firman, Ridwan, Supardi, Nova, dan Jufriyanto.
"Akan tetapi kami tidak tahu status uang itu karena tidak ada pemberitahuan apapun. Karena itu kami tidak menganggap transfer uang itu sebagai upaya penyelesaian masalah karena merupakan kesepakatan sepihak. Seharusnya kesepakatan datang dari kedua pihak," kata Riza.
Riza menambahkan apabila belum ada itikad baik dan kesepakatan dengan pemain, pihaknya yang mendapat kuasa hukum pekan depan akan melayangkan gugatan ke PSSI.
"Langkah menggugat PSSI sesuai dengan isi kontrak pemain-klub. Di kontrak tertulis jika ada masalah atau perselisihan perihal kontrak harus diselesaikan di PSSI. Pemain tidak boleh melaporkan masalah ini ke AFF, AFC, dan FIFA. Meski aneh, kami melangkah sesuai jalur itu," ucap Riza.
Editor | : | Aning Jati |
Komentar