un. Rodman pulang dari dari Korut Senin (23/12) dan tak membawa pelukan hangat Kim Jong-un.
Seperti dilansir AFP, Rodman langsung diserbu media ketika sampai di Beijing, Senin (23/12). Namun ia tak menunjukkan wajah kecemasan.
"Saya tak bertemu dengannya. Namun, saya tak kuatir, nanti saya akan melihatnya lagi. Saya tidak cemas," ucap Rodman, yang dikawal petugas keamanan.
Rodman datang ke Korut untuk merancang partai eksibisi yang melibatkan mantan pemain NBA. Namun, para pemain NBA yang diminta Rodman kabarnya merasa ketakutan tidak bisa keluar dari Korut setelah mendengar eksekusi mati pada paman Kim Jong-un, Jang Song-thaek.
"Kami akan bermain pada 8 Januari nanti," kata Rodman. Menurutnya, 8 Januari adalah hari ulang tahun Jong-un yang akan dirayakan dengan eksibisi bola basket mantan pemain NBA. Jong-un pernah mengenyam pendidikan di Swiss dan sangat mengidolai Chicago Bulls.
Menurut kabar, selama di Korut, Rodman hanya melakukan aktivitas melatih tim bola basket Korut.
AS memang tidak pernah mengakui keberadaan Rodman ke Korut, bahkan cenderung melarang kunjungan itu. Rodman pergi atas nama pribadi. Pemerintah AS juga secara resmi mengingatkan warga negara mereka agar tidak melakukan perjalanan ke Korut.
Pyongyang masih menahan warganegara AS, Kenneth Bae, yang dituduh ingin menggulingkan pemerintah Korut dengan penjara selama 15 tahun.
Benarkah Rodman pergi ke Korut atas nama pribadi? Seperti dalam film Mission Impossible, selalu terjadi penyangkalan untuk aktivitas intelijen. Percaya atau tidak, Rodman menjalankan diplomasi diam-diam.
Editor | : | Eko Widodo |
Komentar